Jakarta (ANTARA) - Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyatakan perlunya langkah cepat dengan mendirikan Posko Nasional Bersama Lawan Corona dilakukan untuk memberikan hasil yang lebih baik dalam penanganan virus SARS-CoV-2, penyebab penyakit COVID-19.

"Kecepatan adalah kata kunci, konteksnya kita segera bergerak. Kecepatan kita bergerak bersama, aksi nyata, yang hasilnya juga cepat,” kata Dewan Pembina ACT N. Imam Akbari melalui keterangan pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Sabtu.

Posko Nasional Bersama Lawan Corona, kata dia, merupakan bentuk keseriusan lembaga kemanusiaan tersebut dalam penanganan dampak wabah di dalam masyarakat.

Melalui pembangunan posko tersebut, ada empat aspek yang diharapkan ACT dalam upaya meredam dampak COVID-19, yaitu dampak edukasi, spiritual, aksi dan informasi.

“Kami menyadarai, pemahaman masyarakat terkait COVID-19 belum merata hingga ke akar rumput. Pengetahuan yang belum memadai akan menjadi tantangan jika tidak dilakukan lebih baik," katanya.

Kemudian, aspek lain yang ingin dicapai melalui pendirian posko tersebut adalah aspek religi.

"Sebagai bangsa yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa perlu memahami virus adalah makhluk-Nya. Kita sesama manusia memiliki kepedulian. Corona harus dilawan dengan semakin menjadi hamba-hamba yang bertakwa," kata dia.

Baca juga: ACT resmikan Posko Nasional Bersama Lawan Corona

Kemudian selanjutnya dari aspek aksi posko tersebut tidak hanya membuat langkah preventif dengan memberikan masker dan hand sanitizer, tetapi juga bergerak menuju pusat layanan medis untuk membantu para pahlawan medis.

Selanjutnya, pendirian posko tersebut juga diharapkan dapat menjadi media informasi, pusat data dan menyuplai data yang akurat sehingga masyarakat memperoleh data yang tepat," katanya.

Sementara itu, Komandan Posko Nasional ACT Dwiko Hadi Dastriadi mengatakan upaya ACT untuk membatasi penyebaran wabah sudah dilakukan jauh sebelum pendirian posko tersebut.

“Layanan sudah berjalan sejak Jumat, ada Humanity Food Truck, Humanity Food Van, distribusi beras dan air minum wakaf. Ada 1100 karton air minum wakaf yang disiapkan untuk didistribusikan," katanya.

Posko Nasional juga, katanya, juga membuka call center terkait informasi dokter, ulama atau penyemprotan disinfektan.

Selain itu, Posko tersebut juga memberikan bantuan yang ditujukan untuk sektor informal, seperti pedagang, buruh yang secara tidak langsung terdampak karena tidak bisa setiap hari berjualan atau bekerja.

"Kelompok-kelompok itulah yang berusaha kita bantu,” kata Dwiko.

Hingga saat ini, selain melakukan langkah preventif melalui sosialisasi, ACT juga telah mendkstribusikan bantuan 100 paket beras serta air minum wakaf ACT di Kampung Lio, Depok.

Ribuan paket makanan siap santap juga telah diberikan kepada petugas medis, karyawan rumah sakit, hingga polisi dan jurnalis yang betugas di Rumah Sakit Sulianto Saroso dan RSUP Persahabatan.

Kemudian, tidak hanya pendistribusian pangan, ACT bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) juga memproduksi secara mandiri hand sanitizer sebanyak lima liter di Palembang dan terus menyusul di berbagai daerah, melaksanakan penyemprotan cairan disinfektan di berbagai fasilitas umum dan mendistribusikan masker ke berbagai daerah.

"Bantuan-bantuan ini terus akan dilakukan tidak hanya di Pulau Jawa, namun daerah lainnya baik di Sumatera, Kalimantan hingga Sulawesi yang terdampak," ujarnya.

Total 45 ribu personel Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) siap berkoordinasi dan bergerak di 46 cabang ACT dan jejaring MRI jika dibutuhkan.

Posko-posko ACT juga siap menerima, menampung dan mendistribusikan bantuan bagi mereka-mereka yang terdampak COVID-19 baik yang secara langsung maupun tidak langsung.

ACT mengimbau masyarakat untuk memberikan bantuan guna memenuhi kebutuhan saudara-saudara lain yang tak henti berjuang di tengah potensi besar penularan virus COVID-19 dengan menyalurkannya melalui https://indonesiadermawan.id/BersamaLawanCorona.

Baca juga: ACT Bali-Dinkes Denpasar semprot disinfektan di Banjar Sanglah
Baca juga: ACT gelar "Operasi Pangan Gratis" bantu masyarakat hadapi COVID-19

Pewarta: Katriana
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2020