Baghdad (ANTARA News/AFP) - Rangkaian serangan bom mobil di Baghdad merenggut sedikitnya 34 jiwa dan mencederai 139 orang, Senin, kata sejumlah pejabat keamanan.
Serangan enam bom mobil itu menggoyahkan keamanan yang rapuh di Baghdad dan merupakan kekerasan terburuk sejak ibukota Irak tersebut dilanda serangan bom mobil yang menewaskan 33 orang di daerah pinggiran barat Abu Ghraib pada 10 Maret.
Salah satu bom Senin itu mengguncang distrik tengah Allawi, menewaskan enam orang dan mencederai 25 lain. Sebagian besar korban adalah orang yang sedang menunggu pekerjaan, kata seorang pejabat kementerian pertahanan.
Pada jam sibuk pagi hari, 10 orang tewas dan 65 lain cedera ketika sebuah mobil yang dipasangi bom meledak di kawasan pasar Syiah miskin Kota Sadr di Baghdad timurlaut, kata seorang pejabat kementerian dalam negeri.
Sebuah bom mobil yang ditujukan pada konvoi seorang pejabat tinggi kementerian dalam negeri menewaskan satu warga sipil dan seorang polisi, serta mencederai enam polisi di daerah tenggara berpenduduk Syiah, Baghdad Baru.
Pejabat itu, seorang brigadir jendral yang diidentifikasi sebagai Sadun, selamat tanpa cedera dalam serangan tersebut.
Di Hussainiya di daerah timurlaut terpencil Baghdad, empat orang tewas dan 20 lain cedera ketika sebuah kendaraan yang dipasangi bom meledak di dekat pasar.
Dua bom mobil di dekat sebuah klinik medis populer dan sebuah pasar yang ramai menewaskan 12 orang dan mencederai 23 lain di wilayah barat Baghdad pada sore hari, kata beberapa pejabat kementerian-kementerian pertahanan dan dalam negeri.
Juga Senin, tujuh prajurit Irak cedera ketika seorang pria meledakkan rompi bom yang dipakainya di dalam rumah yang mereka serbu di Balad, sekitar 70 kilometer sebelah utara Baghdad.
Seorang prajurit Amerika tewas Senin di provinsi Diyala sebelah timurlaut Baghdad, kata militer AS dalam sebuah pernyataan.
PBB kecam
Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon mengecam keras serangan-serangan bom Senin di Baghdad yang menewaskan 34 orang itu.
"Sekretaris Jendral mengecam keras rangkaian pemboman yang mengguncang pasar dan lokasi-lokasi lain di Baghdad hari ini," kata jurubicara PBB Michele Montas dalam sebuah pernyataan.
Ban, yang saat ini berada di Turki untuk menghadiri pertemuan internasional yang didukung PBB untuk menjembatani perbedaan antara dunia Islam dan Barat, "yakin bahwa rakyat Irak akan menolak upaya tercela untuk menyulut kekerasan sektarian di negara itu", kata pernyataan tersebut.
Pemimpin PBB itu mendesak rakyat Irak tetap melanjutkan upaya mereka untuk mencapai perdamaian yang langgeng dan rekonsiliasi nasional.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009