L`Aquila, Italia (ANTARA News/Reuters) - Gempa bumi kuat mengguncang Italia tengah ketika penduduk sedang tidur, Senin pagi, menewaskan lebih dari 130 orang dan menghancurkan puluhan ribu bangunan.

Sedikitnya 50.000 orang kehilangan tempat tinggal akibat gempa tersebut, kata beberapa pejabat.

Sebagian besar dari mereka yang tewas berada di L`Aquila, sebuah kota pegunungan abad-13 yang terletak sekitar 100 kilometer sebelah timur Roma, dan kota-kota serta pedesaan sekitarnya di daerah Abruzzo.

"Sejumlah kota di daerah itu hancur sepenuhnya," kata Gianfranco Fini, ketua majelis rendah parlemen, sementara para wakil rakyat melakukan pengheningan cipta untuk menghormati korban.

Pemerintah daerah Abruzzo mengatakan, lebih dari 130 orang dipastikan tewas, sekitar 16 jam setelah gempa itu terjadi.

Kantor Berita Ansa mengutip petugas-petugas rumah sakit yang mengatakan, jumlah kematian telah mencapai lebih dari 150.

Kepala Departemen Perlindungan Sipil Nasional Guido Bertolaso mengkonfirmasi bahwa lebih dari 70 orang tewas namun jumlah resmi korban tidak akan diperbarui sampai keluarga mereka diberi tahu.

Departemen Perlindungan Sipil mengatakan, 50.000 orang mungkin telah kehilangan tempat tinggal di sekitar 26 kota. Lebih dari 1.500 orang cedera dan ribuan rumah, gereja dan bangunan roboh atau rusak.

Puing-puing bangunan terlihat berserakan di L`Aquila, kota berpenduduk 68.000 orang, dan daerah-daerah berdekatan, yang menghalangi jalan dan mengganggu pekerjaan petugas penyelamat. Wanita-wanita tua menangis dan penduduk yang tidak membawa peralatan apa pun namun hanya tangan kosong membantu petugas pemadam kebakaran dan pekerja penyelamat memeriksa reruntuhan.

Di kota kecil Onna, 10 orang tewas, kata seorang wartawan foto Reuters yang melihat seorang ibu dan seorang anak perempuannya diangkut di peti jenazah yang sama.

Perdana Menteri Silvio Berlusconi membatalkan lawatan ke Moskow dan mengumumkan keadaan darurat nasional, yang mencakup pengucuran dana dan bantuan serta pembangunan kembali. Paus Benediktus menyatakan, ia berdoa secara khusus untuk para korban gempa tersebut.

Rumah-rumah dan bangunan tua yang terbuat dari batu, khususnya di pedesaan sekitar yang tidak mengalami perbaikan berarti, roboh seperti rumah jerami.

Rumah sakit meminta bantuan dari para dokter dan perawat di seluruh penjuru Italia untuk menolong korban.

Berlusconi mengatakan kepada wartawan di L`Aquila, tenda-tenda dan rumah sakit lapangan akan dibangun di kota itu dan hotel-hotel di pantai Adriatik digunakan untuk menampung korban yang kehilangan tempat tinggal.

Penduduk Roma, yang hampir tidak pernah dilanda gempa seismik, terbangun oleh gempa tersebut, yang mengguncang perabotan dan lampu-lampu di sebagian besar Italia tengah.

Gempa itu terjadi selepas pukul 03.30 waktu setempat (pukul 08.30 WIB) dan tercatat berkekuatan antara 5,8 dan 6,3 skala Richter.

Gempa bumi bisa sangat berbahaya di sejumlah daerah Italia karena banyak bangunan berusia ratusan tahun. Sekitar 2.700 orang tewas dalam gempa di wilayah selatan negara itu pada 1980.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009