Bandung (ANTARA News) - Sejumlah keluarga para korban yang tewas akibat jatuhnya pesawat Fokker TNI AU di Bandara Husein Sastranegara Bandung, Senin siang, telah berdatangan ke rumah sakit TNI AU Salamun, Jl. Ciumbeleuit 203, Bandung, sekitar pukul 17.00 WIB Senin.
Di kamar mayat rumah sakit dan di lorong di samping kamar mayat, tergeletak sejumlah kantong berwarna abu-abu dan kuning yang diperkirakan berisi mayat berjumlah 24 orang, enam awak pesawat dan 18 penumpang anggota Angkatan Udara berpangkat prajurit dan sersan yang akan melakukan latihan rutin penerjunan.
Rumah Sakit Salamun dijaga ketat petugas sehingga sejumlah wartawan hanya dapat mengamati kegiatan para medis dari sekitar tujuh hingga 10 meter dari tempat mayat-mayat diidentifikasi.
Sejumlah dokter dan para medis tampak sibuk keluar masuk ruangan dan membawa peralatan medis guna mengidentifikasi para korban jatuhnya pesawat buatan pabrik di Belanda itu setelah menabrak atap hanggar PT Dirgantara Indonesia.
Para keluarga dan kerabat para korban terus berdatangan ke RS Salamun, dan seorang wanita berusia sekitar 20 tahun tampak langsung pingsan dan ditolong anggota keluarganya setelah ia melihat mayat korban dalam kantong yang diletakkan berjejer di lorong dekat kamar mayat.
Pesawat Fokker nahas itu jatuh sekitar pukul 12.30 Senin, ketika sejumlah karyawan PT DI sedang istirahat makan siang. Penjagaan berlangsung ketat di sekitar Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) oleh sejumlah provost dan petugas TNI-AU.
Kini bangkai pesawat sedang dalam proses evakuasi oleh petugas TNI-AU. Masih belum jelas apakah ada juga korban sipil yang tewas di darat dalam musibah tersebut. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009