Kepada ANTARA, Donal mengungkapkan, tim AU hingga kini belum mengetahui nasib enam awak Fokker 27-03 milik Skuadron Udara 2 yang mengalami kecelakaan di Lanud Hussein Sastranegara, Bandung, Senin (6/4) siang.
Selain enam awak, Fokker 27-03 ini membawa 17 penerjun Pasukan Khas (Paskhas) TNI Angkatan Udara yang akan melakukan latihan penerjunan di Lanud Sulaeman, Bandung.
"Saat ini, tim sedang menuju Bandung untuk mengetahui secara pasti penyebab dan kondisi awak dan penumpang pesawat tersebut," kata Donal seraya menyatakan pesawat ini dipiloti oleh Kapten (Pnb) Gede.
Empat orang diperkirakan menjadi korban meledaknya pesawat Fokker 27 milik TNI AU di Bandara Husein Sastranegara, dan mereka telah dibawa ke RS Salamun, Ciumbuleuit, Bandung.
Fokker 27 milik TNI AU meledak sesaat sebelum mendarat di Bandara Husein Sastranegara sekitar pukul 13.00 WIB karena menabrak Gedung Divisi ACS (Aircraft Service) PT Dirgantara Indonesia.
Saksi mata mengisahkan, bola api besar akibat ledakan ini membubung ke langit.
Mujiono, pegawai Nusantara Turbin Propulsi (NTP), anak perusahaan PTDI, mengungkapkan kesaksiannya, peristiwa terjadi sekitar 10 menit setelah turun hujan besar di mana saat itu ia berada di hanggar ujung landasan sebelah timur, kira-kira 200 meter dari gedung ACS.
"Pesawat datang dari arah timur hendak landing. Saya lihat posisinya sudah miring atau oleng. Lalu ia menghantam Gedung ACS dan langsung meledak. Bola api keluar, besar sekali," tutur Mujiono. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009