Jakarta (ANTARA) - Direktur Pendidikan Sekolah Karakter Genius Islamic School (GIS) Depok, Eva Nawiyah, mengatakan pihaknya mengembangkan konsep belajar menyenangkan dengan pola daring saat wabah COVID-19 melanda.
"Pekan pertama pola pembelajaran daring dengan aplikasi yang menyenangkan dan pekan kedua dikembangkan pembiasaan perilaku baik di rumah," kata Eva kepada wartawan di Jakarta, Sabtu.
Lebih lanjut, dia menjelaskan pada hari pendidikan 16-20 Maret anak tetap belajar daring menggunakan aplikasi Google Classroom, Kahoot dan sebagainya dengan metode menyenangkan untuk semua anak. Karena model pembelajaran diinovasikan dengan permainan-permainan edukatif.
Sementara pekan kedua pada 23-27 Maret, kata dia, dikembangkan program pembiasaan perilaku baik di rumah dan orang tua wajib melaporkan setiap hari melalui lembar laporan karakter yang disertai video atau foto aktivitas.
Sekolah Karakter GIS, lanjut dia, merupakan lembaga pendidikan jenjang Playgroup, TK dan SD. Selama sepekan ke depan perilaku baik anak diarahkan fokus pada lima pilar karakter yaitu religius, empati, respek, disiplin dan self regulated learner.
Eva mengatakan sistem pendidikan GIS saat wabah COVID-19 agar dapat menjadi inspirasi sekolah lain sehingga proses pendidikan dapat berjalan dengan baik.
Baca juga: KPAI minta orang tua sabar ajari anak di rumah
Dia mengatakan pembiasaan baik siswa itu dilakukan hari per hari misalnya Senin dengan mendorong anak melakukan perilaku baik dengan belajar membantu orang tua sesuai tahapan usia dan perkembangannya.
Kemudian Selasa, anak dengan didampingi orang tuanya melakukan perilaku baik dengan cara menelpon sanak saudara menanyakan kabar kesehatan dan keadaannya.
Selanjutnya Rabu, anak belajar membiasakan diri, berperilaku bersih, sehat dan teratur. Anak juga belajar menyusun jadwal kegiatan pribadi mulai bangun tidur sampai tidur malam, sesuai tahapan usianya.
Kegiatan pada Kamis dilanjutkan dengan anak mencatat perilaku baik yang telah dilakukan orangtua kepada anak. Hal tersebut penting agar anak selalu dekat, sayang dan hormat kepada orang tua.
Pada Jumat, kata dia, adalah hari membaca buku cerita kebaikan. Anak bebas memilih buku cerita, dengan syarat muatan dalam cerita bernuansa karakter positif.
"Kombinasi pembelajaran ini dikembangkan agar anak dalam situasi wabah COVID-19 tetap nyaman, senang dan memiliki kelekatan dengan orang tua dan keluarga. Hal ini penting karena kualitas kelekatan anak mempengaruhi kesuksesan anak di masa depan," katanya.
Baca juga: Belajar di rumah harus menyenangkan bukan membebani
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020