Kelompok kecil para pembangkang dan aktivis telah menyebarkan selebaran propaganda pada kesempatan khusus di Korut, seperti pada tanggal lahir pemimpin Kim Jong Il atau hari-hari kegiatan politik penting. Selebaran itu, yang dikirim oleh balon-balon dari taman perbatasan Imjingak, mengecam Kim sebagai "diktator paling ganas dan pembunuh."
"Rakyat meninggal akibat kelaparan tetapi negara itu (pemerintah Korut) meluncurkan satu rudal," kata Park Sang hak, seorang pembelot dari Korut dan pemimpin Pejuang bagi Korut Bebas.
Kelompok pembangkang itu dan Perhimpunan Keluarga yang Diculik, satu organisasi keluarga Korsel yang diduga ditahan di Korut, berencana mengirim 100.000 selebaran Senin sore dan menyertai ratusan lembar uang kertas Korut untuk mendorong warga Korut agar mengambil selebaran itu, kata Park.
Mereka mengirim puluhan ribu selebaran pada ulang tahun Kim Jong Il, 16 Februari, dan berencana menyebarkan lagi pada 15 April, ulang tahun ayahnya Kim Il Sung . Kedua tanggal itu adalah hari libur nasional terbesar Korut.
Pemerintah Seoul menyeru masyarakat agar menahan diri, dan mengatakan kegiatan propaganda seperti itu melanggar semangat saling menghormati yang telah disepakati kedua negara dalam perjanjian terdahulu. Para aktivis diperiksa oleh pihak kejaksaan bulan lalu, tetapi tidak ada tindakan hukum yang dijatuhkan atas para pelaku aksi itu.
Korut meluncurkan apa yang disebutnya sebuah satelit komunikasi Kwangmyongsong-2, yang dibawa sebuah roket bertingkat tiga, Ahad, dan mengaku satelit itu berhasil memasuki orbit.
Seoul dan Washington menyatakan satelit itu jatuh di Samudra Pasifik. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009