Manchester (ANTARA News/AFP) - Sir Alex Ferguson meyatakan keyakinannya bahwa Manchester United (MU) akan kembali meraih gelar juara Liga Utama Inggris (Primier League), setelah secara dramatis mengalahkan Aston Villa 3-2, Minggu (Senin WIB).

Kemenangan itu membuat MU kembali memimpin klasemen dan hanya unggul satu angka dengan musuh bebuyutan Liverpool, sekaligus membuka peluang untuk mengoleksi lima gelar juara untuk musim kompetisi tahun ini.

Bagi MU, kemenangan tersebut sangat berpengaruh untuk menambah semangat juang mereka menjelang pertandingan pertama babak perempat-final Liga Champions menghadapi Porto, Selasa (Rabu WIB).

Namun Ferguson untuk sementara tampaknya lebih memusatkan perhatiannya kepada Liga Inggris, terutama menghadapi persaingan ketat dengan Liverpool.

Akhir-akhir ini, persaingan antara Ferguson dengan Rafael Benitez, pelatih Liverpool, semakin terbuka menyusul pernyataan Benitez yang mempertanyakan kemampuan MU untuk menghadapi tekanan menyusul kemenangan Liverpool atas Fulham, Sabtu lalu.

Ferguson pun kemudian membuat kondisi terbalik karena kemenangan MU atas Aston Villa memberikan tekanan lebih berat bagi Liverpool yang hanya sempat mencicipi peringkat teratas selama 24 jam, sebelum kembali diambil alih MU.

Liverpool juga akan menghadapi tekanan berat di Liga Champions karena harus bertemu tim asal Inggris, Chelsea di perempat-final lainnya Liga Champions pada Rabu (Kamis WIB).

Sampai saat ini, Liverpool dianggap MU sebagai saingan paling berat untuk mempertahankan gelar Liga Champions, tapi Ferguson berusaha memberikan semangat kepada Chelsea, klub papan atas lainnya yang tertinggal empat angka. Chelsea memiliki sisa satu pertandingan lebih banyak dibanding MU.

"Setiap orang menyatakan bahwa Liverpool adalah saingan utama kami. Tapi saya kira, siapa pun yang menang di antara Liverpool dan Chelsea di Liga Champions, akan menjadi ancaman terberat kami karena mereka akan mendapatkan dampaknya sama dari hasil pertandingan itu," kata Ferguson.

"Itu adalah pertemuan emosional. Sebelumnya tidak terjadi banyak gol dan pertandingan berlangsung ketat dan siapa pun yang menang, akan meraih peluang lebih bagus melangkah ke babak berikut," katanya.

Namun untuk kompetisi liga domestik, Ferguson juga yakin bahwa klubnya akan meraih gelar juara untuk ke-18 kalinya. Keyakinan itu lebih dikarenakan oleh pengalamanan atas "petualangan" mereka sepanjang musim tahun ini.

Petualangan yang dimaksudkan adalah kemenangan yang tetap mereka raih meski MU tidak tampil dengan pemain terbaik seperti Wayne Rooney, Dimitar Berbatov, Rio Ferdinand, Memanja Vidic dan Paul Scoles.

Mantan penyerang tim junior Lazio, Federico Macheda menjadi penentu kemenangan MU atas Aston Villa berkat gol yang terjadi hanya tiga menit menjelang pertandingan usai.

Bagi Ferguson, menurunkan Macheda, pemain berusia 17 tahun tersebut merupakan bentuk dari "etos petualangan" di Old Trafford.

"Saat kedudukan imbang 2-2, saya pikir keputusan saya tersebut sebagai sebuah perjudian," katanya.

Sepuluh menit menjelang pertandingan usai, MU yang tertinggal lebih dulu 1-2 berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-1 berkat gol Christiano Ronaldo pada sepuluh menit terakhir.

"Kemenangan selalu menjadi tema pada klub kami. Kami bermain dengan baik dan pantas memenangi pertandingan, meski kami mengambil berbagai risiko. Risiko adalah bagian dari permainan dan klub ini berdiri diatas risiko tersebut," katanya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009