Moskow (ANTARA News/Reuters) - Stasiun televisi Rusia, Ahad, menuduh Amerika Serikat memata-matai China dan Rusia, setelah secara diam-diam mengubah satu-satunya pangkalan udaranya yang tersisa di Asia Tengah, Kyrgyzstan, menjadi pusat pengawasan berteknologi tinggi.
Seorang pejabat pertahanan AS, Jumat, membantah tuduhan itu dan menyebutnya "menggelikan", ketika stasiun televisi Rossiya, yang dipandang banyak pihak sebagai corong resmi di Rusia, menyiarkan rekaman dokumentasi yang diudarakannya Ahad mengenai pangkalan Manas.
Beberapa pejabat AS dan Kyrgyzstan tak dapat diminta komentarnya sampai Ahad malam.
Kyrgyzstan memberitahu Washington pada Februari agar menutup pangkalannya di dekat ibukota negeri tersebut, Biskek, yang digunakan untuk mengirim pasokan buat tentara AS di Afghanistan, setelah Kyrgyzstan menerima paket bantuan ekonomi bernilai 2 miliar dolar AS dari Rusia.
Orang Amerika di sana dijadwalkan pergi pada Agustus.
Rossiya, yang mengudarakan film dokumenter itu, yang disebut "Base", memperlihatkan satu kompleks bangunan dua lantai tanpa jendela, dan mengatakan, "Di salah satu bangunan ini ... ada sistem radio pemantau radio-elektronik banyak saluran, banyak fungsi."
"Stasiun ini dapat menyadap seluruh dunia, setiap faks, setiap huruf dalam surat elektronik. Setiap telefon dari telefon genggam atau tak bergerak dicatat dan diproses. Miliaran pesan dicegat," katanya.
Stasiun televisi tersebut mengatakan, "Di Manas, AS membangun stasiun yang memantau seluruh Asia Tengah, beberapa bagian China dan Siberia. Bagian Amerika, keberadaan kompleks intelijen di pangkalan tersebut lebih penting dibandingkan landasan pacu. Itu dilakukan secara curang oleh pemerintah Kyrgyzstan."
Penayangan film tersebut yang hanya beberapa hari setelah pertemuan pertama Presiden Dmitry Medvedev dengan Presiden AS Barack Obama tampaknya akan meningkatkan spekulasi mengenai ketegangan di dalam elit Rusia.
Seorang pejabat AS yang tak ingin disebutkan jatidirinya, Jumat, menyatakan, laporan TV itu muncul tepat saat para pejabat AS dan Kyrgyzstan melanjutkan dialog mengenai masa depan pangkalan tersebut.
Film tersebut dibuat oleh wartawan Rusia Arkady Mamontov, yang pada 2006 memancing percekcokan antara London dan Moskow dengan film dokumenter yang memperlihatkan gambar mengenai apa yang dikatakan Mamontov sebagai mata-mata Inggris yang menggunakan batu palsu guna mengumpulkan informasi rahasia secara elektronik.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009