Palu (ANTARA) - Kepala Kantor Imigrasi Palu, Wahyu Wibowo, mengatakan pelayanan paspor simpati yang diperuntukan bagi calon jemaah haji yang ada di kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tengah dinyatakan sudah berakhir.

"Sudah sepekan lalu, layanan paspor simpati sudah tidak ada lagi," katanya di Palu, Sabtu.

Ia menjelaskan pelayanan paspor simpati dilakukan oleh imigrasi untuk membantu meringankan biaya para calon jemaah haji.

Baca juga: Kemenag terus jalin komunikasi dengan Saudi soal penyelenggaraan haji
Baca juga: Viral surat Saudi, Kemenag pastikan persiapan haji jalan terus

Pelayanan dimaksud antara lain, petugas imigrasi yang menjemput bola. Artinya, perekaman foto untuk penerbitan pasor haji dilakukan langsung di masing-masing kabupaten, kecuali Kota Palu tidak.

Program tersebut hanya diberlakukan untuk kabupaten-kabupaten yang jauh dari Kota Palu seperti di Poso, Buol, Tolitoli, Parigi Moutong . Karena memang jaraknya dari Palu cukup jauh.

Program paspor simpati juga dapat mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya mereka yang hendak menunaikan ibadah haji, tidak perlu lagi harus datang ke Palu untuk mengurus dokumen perjalanan, tetapi menunggu di daerahnya masing-masing, sebab petugas imigrasi akan mendatangi langsung dan melakukan perekaman.

Hanya saja, kata dia, untuk pencetakan foto, itu tidak bisa di daerah, tetapi haru dilakukan di Kantor Imigrasi Palu.

Dia juga menambahkan khusus calon jemaah haji yang berada di Kota Palu, oleh Kementerian Agama Kota Palu mengurus sendiri langsung ke Kantor Imigrasi Palu.

Begitu pula dengan kabupaten yang dekat dengan Kota Palu, seperti Kabupaten Sigi tidak melalui program paspor simpati. Mereka mengurus sendiri dan waktunya dilayani setiap hari kerja.

Kalau pelayananb paspor simpati hanya dilakukan pada hari libur Sabtu dan Minggu.

Wahyu mengaku dalam beberapa hari terakhir ini sejak munculnya virus corona permintaan paspor umum di lingkungan Kantor Imigrasi Palu langsung menurun drastis.

"Yang biasaya dalam sehari sampai 50 pemohon paspor umum, kini tinggal belasan saja," kata dia.

Kemungkinan besar, masyarakat menunda perjalanan keluar, sebab adanya COVD-19,virus yang sangat berbahaya dan telah menyerang dan merengut ribuan orang.
"Tapi pelayanan paspor umum di Palu tetap dibuka pada hari kerja," ujarnya.

Baca juga: Dampak Corona, permohonan paspor di Imigrasi Banjarmasin merosot
Baca juga: Permintaan paspor di Imigrasi Agam turun hingga enam kali lipat
Baca juga: Forkopimda Sulsel rancang kepulangan peserta Ijtima Zona Dunia

Pewarta: Anas Masa
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020