Kairo (ANTARA News/Reuters) - Seorang anak laki-laki Mesir yang berusia enam tahun terserang virus flu burung mematikan, kasus keenam dalam sebulan ini di negara Arab berpenduduk paling padat itu, kata Kantor Berita MENA, Minggu.
MENA mengidentifikasi anak itu sebagai Ali Mahmoud Ali Somaa, yang berasal dari provinsi Delta Nil Qalyubia. Penjangkitannya itu menambah jumlah kasus terkonfirmasi virus avian influenza H5N1 menjadi 63 di Mesir, yang terserang lebih parah ketimbang negara lain di luar Asia.
Jurubicara Kementerian Kesehatan Mesir Abdel Rahman Shahine mengatakan, Somaa mulai menunjukkan gejala-gejala penyakit itu dua pekan lalu dan dirawat di rumah sakit sepekan kemudian, dimana ia diberi obat antivirus tamiflu, kata MENA.
Somaa berada dalam kondisi kritis dan bernapas dengan bantuan alat pernapasan, tambah kantor berita itu.
Jumat, Mesir melaporkan bahwa seorang bayi berusia 21 bulan teserang flu burung.
Sejak 2003, virus H5N1 telah menjangkiti sedikitnya 410 orang di 15 negara dan menewaskan 254 orang dari mereka. Virus itu membunuh atau memaksa penyisihan lebih dari 300 juta unggas di 61 negara di Asia, Timur Tengah, Afrika dan Eropa.
Sekitar 23 warga Mesir tewas akibat terjangkit virus tersebut, sebagian besar setelah melakukan kontak dengan unggas piaraan yang terserang di negara itu, dimana sekitar lima juta keluarga begantung pada hewan ternak itu sebagai sumber penting makanan dan pendapatan.
Meski H5N1 jarang menjangkiti orang, para ahli mengungkapkan kekhawatiran bahwa virus itu akan bermutasi menjadi sebuah bentuk yang mudah berjangkit dari manusia ke manusia, yang mungkin menyulut wabah yang bisa menewaskan jutaan orang.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009