Kabag Humas Setdakab Aceh Tengah, Windi Darsa, di Takengon, Minggu menyatakan, musibah banjir yang mulai terjadi pada pukul 02.00 WIB juga telah merusak ratusan hektare sawah.
Ia menyatakan, informasi dari warga, air yang meluap dari Sungai Nangka, sangat mengejutkan seisi rumah, yang kala itu tengah tidur lelap, mereka tidak mengira air sungai akan meluap dan masuk ke rumah setinggi setengah meter, sekaligus menghanyutkan peralatan rumah tangga.
Luapan air Sungai Nangka ternyata berimbas kepada warga Kute Keramil, yang tidak mengira rumah mereka akan terkena banjir.
Dikatakan, musibah banjir itu belum pernah terjadi di daerah itu, namun ternyata air yang disertai lumpur setinggi setengah masuk ke rumah-rumah penduduk.
Sebanyak 57 rumah yang terendam banjir itu terdiri dari 37 kepala keluarga di Desa Kute Riem dan 20 KK di Desa Kute keramil. Kerugian harta benda hingga kini masih dalam pendataan petugas.
Sementara itu untuk meringankan beban warga, di lokasi telah disiapkan dapur umum. Pemda Aceh Tengah, telah memberikan bantuan masa panik, berupa sembako dan sejumlah uang untuk persiapan dapur umum.
Di lain pihak Dinas kesehatan Aceh Tengah, sejak pagi telah menurunkan petugas kesehatan, untuk mengantisipasi warga dari gangguan kesehatan akibat banjir.
Penyerahan bantuan masa panik diserahkan langsung oleh Sekda Aceh Tengah, Muhammad Ibrahim, SE, kepada pimpinan posko dapur umum, yang disaksikan, wakil Ketua Komisi D DPRK Aceh Tengah, Sabrin RB.
Sementara itu dari pengamatan di lapangan jalan Isak Linge- Jagong Jeget putus total, akibat longsoran tanah yang menutupi badan jalan.
Menurut Kadis Pekerjaan Umum, Amir Hamzah, pihaknya kini tengah berupaya memindahkan tumpukan tanah yang menutupi badan jalan, yang berakibat putusnya jalur Isak-Jagong.
Ditambahkan, ada tujuh titik jalan Isak-Jagong yang mengalami rusak berat, 15 titik rusak ringan. Kini timnya sedang melakukan pengerjaan.
Untuk mengantisipasi longsor akibat hujan, pihaknya menyiagakan sejumlah alat berat. "Kita berupaya agar jalan dapat segera dilalui warga," ujar Amir Hamzah.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009