Pangkalpinang (ANTARA News) - Ketua Majelis Syuro DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menyatakan, kebijakan pemerintah yang salah dapat memicu kemiskinan di masyarakat.
"Banyak kebijakan pemerintah yang salah, sehingga memicu terjadinya kemiskinan di masyarakat," kata Yusril dalam kampanye terbuka PBB di Pangkalpinang, Babel, Minggu.
Menurut dia, sejumlah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, seperti kebijakan ekonomi, pertanian, kelautan dan pembangunan infrastruktur salah arah dan terkesan coba-coba , sehingga rakyat yang menjadi korban.
"Tidak satupun masyarakat yang menginginkan hidup dalam kemiskinan, kemiskinan bukan karena nasib atau ditakdirkan menjadi orang miskin. Kemiskinan itu terkait dengan infrastruktur dan kebijakan pemerintah atau negara," katanya.
Ia menyatakan, negara ini memiliki uang cukup banyak yang datang dari berbagai sumber, seperti dari retribusi, pajak dan cukai namun belum mampu memberikan kemakmuran bagi rakyat.
"PBB tidak setuju adanya kebijakan pemerintah atau negara yang memungut pajak terlalu besar kepada rakyat karena itu mencekik kehidupan rakyat," katanya.
Kebijakan perpajakan di negeri ini, kata dia, sangat keterlaluan dan mencekik kehidupan masyarakat kalangan bawah.
"Masyarakat miskin beli indomie, rokok dan sejumlah kebutuhan lainnya di toko juga terkena pajak, sehingga membuat kehidupannya semakin miskin. Bukan rakyat ingin miskin, tetapi pemerintah punya andil terjadinya kemiskinan akibat kebijakan yang tidak memihak kepada rakyat," katanya.
Bahkan, kata dia, pajak bumi dan bangunan (PBB) saja terus naik sehingga dikeluhkan masyarakat.
"Tidak ada bedanya antara orang miskin dan kaya, semuanya kena pajak. Sudah pensiun, tidak punya pekerjaan alias pengangguran juga dipungut pajak. Ini kebijakan pemerintah yang membuat rakyat miskin dan memberontak," katanya.
Kebijakan ekonomi negara, kata dia, juga belum memihak kepada rakyat kecil melainkan kepada kalangan kaya atau para pengusaha.
"PBB bertekad kebijakan perekonomian harus mengarah kepada masyarakat kecil seperti petani, nelayan dan para buruh agar mereka bisa keluar dari belenggu kemiskinan dan sejahtera," katanya.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009