Gowa (ANTARA) - Seorang peserta Ijtima Dunia Zona Asia 2020 di Desa Nirannuang Pakkatto, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sukardi (65) sempat terjatuh sebelum meninggal dunia.
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Kombes Pol dr Farid Amansyah di Makassar, Jumat, mengatakan meninggalnya korban bukan karena virus corona (COVID-19).
"Yang ingin saya tegaskan bahwa korban meninggal bukan karena COVID-19 melainkan serangan jantung. Korban sempat terjatuh sebelum meninggal dunia," ujarnya.
Ia mengatakan, kepastian bahwa korban meninggal karena serangan jantung berdasarkan pemeriksaan dan wawancara terhadap ketua tim kesehatan Ijtima, dr Kahar.
Menurut penyelenggara, korban sudah ada di Makassar sejak 18 Maret dan Sukardi ini memiliki riwayat penyakit jantung di kampung halamannya di Manokwari, Papua.
Baca juga: DPRD Sulsel apresiasi Pembatalan Ijtima Asia
Baca juga: Bupati: Masyarakat diminta tidak mendekati tempat Ijtima Asia
Selain itu, kata Farid korban sebelum meninggal dunia tidak memiliki gejala-gejala penyakit lain seperti demam ataupun batuk.
"Sebelum Shalat Dhuhur, beliau sempat terjatuh dan sebelumnya memang ada riwayat sakit jantung. Sehingga memang kalau tidak dilakukan autopsi kita perkirakan meninggal karena jantung dan beliau sudah berumur 65 tahun sehingga kemungkinan memang meninggal karena itu (jantung)," katanya.
Ketua Rombongan Jamaah asal Manokwari Papua, Muh Iqbal juga mengatakan bahwa korban sering mengeluh sakit pada bagian dada dan sebelum meninggal korban sempat terjatuh.
"Sekitar pukul 11.55 sebelum adzan pertama Jumat itu tadi jatuh di tempat datar saja. Dia atur tasnya, berdiri langsung jatuh," kata Iqbal.
Baca juga: Pemkab Gowa tidak izinkan pelaksanaan Ijtima Dunia 2020 Zona Asia
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa, dr Hasanuddin. Menurut dia, kuat dugaan korban meninggal akibat penyakit jantung.
"Informasi yang kami terima korban memiliki riwayat hipertensi, kemudian ada juga riwayat jantung dan 15 hari sebelum ke sini itu tidak ada perjalanan ke luar negeri," kata Hasanuddin.
Sementara untuk pemeriksaan lebih lanjut, Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa bersama tim Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syekh Kabupaten Gowa juga telah melakukan pengambilan contoh (sample) darah korban.
"Jami telah mengambi sample darahnya. Akan kita periksa di tumah sakit di Makassar. Rumah Sakit Unhas atau Wahidin. Kita berharap hasil pemeriksaan secepatnya," kata Hasanuddin
Baca juga: Pemkab Gowa isolasi ribuan peserta Ijtima Dunia
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020