Seoul (ANTARA News) - Presiden Korea Selatan menyerukan Dewan Keamanan Nasionalnya melakukan pertemuan darurat Ahad, kata seorang jurubicara wanita di tengah maraknya laporan-laporan media bahwa peluncuran roket oleh Korea Utara segera dilakukan.
Presiden Lee Myung-Bak memerintahkan para pejabat tinggi keamanannya bersidang pada pukul 11:00 waktu setempat, untuk membahas rencana peluncuran tersebut, kata wanita jurubicara itu, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
Kantor berita Yonhap seperti dilaporkan AFP Ahad pagi mengatakan, selubung moncong roket tersebut telah dibuka dan sistem-sistem radar untuk menjejak peluncuran itu sepenuhnya telah diaktifkan.
"Dengan tanda-tanda ini, peluncuran tampaknya akan dilakukan kapan saja pada hari ini," katanya mengutip suatu sumber.
Korea Utara mengatakan, pihaknya akan meluncurkan sebuah satelit komunikasi antara 4-8 April.
Amerika Serikat (AS), Jepang dan Korea Selatan mengatakan, negara komunis itu sebenarnya melakukan uji coba rudal balistiknya. Mereka berencana akan mengajukan masalah itu ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), karena melanggar resolusi-resolusi yang dikeluarkan sebelumnya.
TV YTN mengutip seorang pembantu presiden mengatakan, bahwa jika peluncuran itu dilakukan, kantor kepresidenan akan mengeluarkan pernyataan mengecam tindakan itu setelah sidang Dewan Keamanan Nasional usai.
Televisi itu mengatakan, kementerian luar negeri juga membahas tindakan-tindakan balasan, termasuk kemungkinan Korea Selatan berpartisipasi dalam Prakarsa Keamanan Proliferasi (PSI) yang dipimpin AS.
Prakarsa itu bertujuan untuk menghentikan kapal-kapal yang dicurigai membahwa senjata-senjata perusak massal atau kargo-kargo.
Korea Utara mengatakan, suatu keputusan oleh Seoul untuk ikut ambil bagian dalam PSI akan dipandang sebagai deklarasi perang. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009