... daerah yang rawan banjir dan longsor tersebar di Kecamatan Lebak Gedong, Cipanas, Sajira, Maja, Curugbitung, Rangkasbitung, Cibadak, Cimarga, Cikulur, Cileles, Leuwidamar, Gunungkencana, Banjarsari, Wanasalam, Malingping, Muncang dan Bayah.

Lebak (ANTARA) - Masyarakat Kabupaten Lebak, Banten kembali diminta mewaspadai banjir dan longsor sehubungan curah hujan meningkat sejak Jumat sore hingga malam pukul 21.00 WIB masih berlangsung dengan intensitas sedang.

"Kami minta warga yang tinggal di lokasi rawan bencana alam, jika hujan hingga dini hari agar dapat mengungsi ke tempat yang aman," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi saat dihubung di Lebak, Jumat.

Masyarakat Kabupaten Lebak yang tinggal di lokasi rawan bencana alam hingga ribuan kepala keluarga dan mereka tinggal di pemukiman sekitar aliran sungai, perbukitan dan pegunungan,termasuk kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) .

Selama ini, curah hujan relatif tinggi dan berpotensi banjir dan longsor, bahkan Rabu (18/3) empat desa di Kecamatan Maja terdampak banjir akibat luapan Sungai Cibereum dan Sungai Cicinta.
Baca juga: Jembatan permanen pascabencana didambakan warga pedalaman Lebak-Banten

Oleh karena itu, pihaknya menyampaikan peringatan imbauan kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor agar meningkatkan kewaspadaan untuk mengurangi risiko kebencanaan.

"Kami berharap warga tetap waspada dan tenang menghadapi cuaca buruk itu," katanya menjelaskan.

Menurut dia, daerah yang rawan banjir dan longsor tersebar di Kecamatan Lebak Gedong, Cipanas, Sajira, Maja, Curugbitung, Rangkasbitung, Cibadak, Cimarga, Cikulur, Cileles, Leuwidamar, Gunungkencana, Banjarsari, Wanasalam, Malingping, Muncang dan Bayah.

Saat ini, petugas kebencanaan dan relawan tangguh terus melakukan pemantauan dan terus melakukan informasi dengan aparat kecamatan dan desa yang masuk kategori daerah rawan bencana alam.
Baca juga: BNPB tanam vetiver di Taman Nasional Gunung Halimun

"Kami setiap jam menjalin hubungan informasi untuk mengetahui kondisi daerah akibat cuaca buruk itu dan jika terjadi bencana alam maka cepat bergerak untuk melakukan evakuasi penyelamatan korban," katanya menjelaskan.

Sementara itu, Ukat (45) Ketua Rukun Warga Jampang, Desa Sudamanik, Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak mengatakan pihaknya kini memberlakukan pengamanan secara swadaya sehubungan curah hujan meningkat guna mengantisipasi bencana alam.

Dimana di daerah ini masuk daerah rawan pergerakan tanah jika curah hujan tinggi.

"Kami malam ini warga secara swadaya melakukan pengamanan karena khawatir terjadi longsor dan pergerakan tanah," katanya.
Baca juga: Trauma hilang, anak korban bencana banjir di Lebak mulai bermain lagi

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020