Denpasar (ANTARA News) - Kematian Anak Agung Prabangsa (44), wartawan Harian Umum Radar Bali, diduga kuat tidak terkait dengan tugas-tugas jurnalistik yang ditekuninya selama ini.
"Dari hasil penyelidikan yang kami lakukan lebih dari 1,5 bulan, tidak ditemukan petunjuk kalau Prabangsa tewas terbunuh terkait tugasnya selaku wartawan, melainkan karena faktor lain," kata Kasat I Ditreskrim Polda Bali AKBP Achmad Nurwakhid, di Denpasar, Sabtu.
Nurwakhid kembali menegaskan itu sehubungan adanya selentingan yang menduga bahwa Prabangsa tewas dibunuh setelah ada pihak yang tersinggung karena karya jurnalistik yang disiarkannya di Harian Radar Bali.
Ia menyebutkan, dari belasan saksi yang telah diperiksa, termasuk hasil penyelidikan di lapangan, tidak ditemukan petunjuk bahwa wartawan Radar Bali itu tewas terkait dengan profesinya.
"Tidak, tidak terkait masalah pemberitaan atau tulisan lain yang menyebabkan seseorang tersinggung kemudian nekat melakukan aksi pembunuhan," katanya.
Sementara Kapolda Bali Irjen Pol T Ashikin Husein mengatakan, kuat dugaan kalau kematian Prabangsa lebih dikarenakan faktor lain, di luar kegiatan jurnalistik yang dia tekuni selama ini.
Jenderal polisi berbintang dua yang sepanjang kariernya lebih banyak di dunia reserse itu tidak merinci faktor lain dimaksud. "Tunggu, semua ini kan masih dalam penyelidikan," ucapnya menambahkan.
AA Prabangsa, ditemukan tewas mengambang di permukaan laut dekat Pantai Padangbai, Kabupaten Karangasem, Bali bagin timur, 16 Pebruari 2009.
Dari hasil pemeriksaan petugas atas mayat korban, diketahui adanya luka-luka di beberapa bagian tubuhnya, bahkan batok kepala bagian atas korban remuk dan penyok.
Hasil otopsi atas jenazah, diketahui bahwa penyebab pecahnya bagian batok kepala korban diketahui akibat pukulan benda tumpul, kata Koordinator Pelayanan Instalasi Forensik RSUP Sanglah Denpasar Dr Dudut Rustyadi SpF.
Dikatakan, dari hasil otopsi pihaknya selain menemukan bagian kepala pecah akibat pukulan benda tumpul, juga di beberapa bagian tubuh korban lainnya mendapat pelakuan yang sama.
Bagian wajah dan leher lebam, lengan kanan patah dan luka menganga juga diduga akibat adanya hantaman benda keras, katanya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009