Yang dari Magetan, seorang perempuan usia 55 tahun merupakan istri pasien positif corona yang meninggal di Solo beberapa waktu lalu
Madiun (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedono Madiun, Jawa Timur saat ini merawat lima pasien dalam pengawasan (PDP) terkait dengan virus corona atau COVID-19, satu di antaranya meninggal dunia.
Ketua Tim Penanganan COVID-19 RSUD dr Soedono Madiun dr Bambang Subarno, Sp.P di Madiun, Jumat, mengatakan satu PDP itu meninggal dunia pada Jumat, sekitar pukul 11.30 WIB.
Pasien yang meninggal tersebut masuk RSUD Soedono pada Kamis (19/3) malam dalam kondisi buruk.
"Pasien yang meninggal ini berjenis kelamin laki-laki, berusia 76 tahun asal Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun. Pasien tersebut meninggal setelah dirawat sekitar 10 jam di ruang isolasi RSUD dr Soedono Madiun," ujar Bambang Subarno saat konferensi pers di RSUD setempat.
Baca juga: Cegah COVID-19, masjid di Madiun disemprot disinfektan oleh ACT
Dia menjelaskan kondisi PDP tersebut saat masuk rumah sakit, kesadarannya menurun, sedangkan leukosit dan limfositnya juga rendah.
"Yang bersangkutan ini sudah tua orangnya. Beliau PDP yang kita rawat beberapa jam lalu dan tidak ada riwayat pergi ke mana-mana. Datang ke IRD jam 21.30 WIB tadi malam, kesadarannya menurun, dan kondisinya buruk," kata dia.
Dengan meninggalnya pasien tersebut, kini pasien dalam pengawasan corona yang dirawat di ruang isolasi RSUD dr Soedono Madiun empat orang.
Keempat pasien tersebut, dua perempuan asal Kabupaten Ngawi, masing-masing berusia 64 tahun dan 25 tahun, sedangkan dua lainnya asal Magetan.
"Yang dari Magetan, seorang perempuan usia 55 tahun merupakan istri pasien positif corona yang meninggal di Solo beberapa waktu lalu serta seorang pasien laki-laki berusia 20 tahun," kata dia.
Baca juga: RSUD Soedono Madiun kembali terima pasien dalam pengawasan COVID-19
Baca juga: Empat pasien dicurigai COVID-19 ditangani RSUD Soedono Madiun
Baca juga: RSUD Soedono Madiun terima rujukan pasien dalam pengawasan COVID-19
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020