London (ANTARA) - Penyedia layanan kereta api di Inggris akan mengurangi jam operasional di tengah krisis pandemi COVID-19, demikian kata perwakilan pemerintah dan industri, Jumat, dan kebijakan yang sama juga berlaku untuk operasi di Bandara Heathrow.

Mulai Senin pekan depan (22/3), kereta hanya akan melayani separuh dari jumlah penumpang pada hari kerja normal. Langkah itu menyusul turunnya permintaan terhadap layanan angkutan kereta api karena banyak warga Inggris menetap di rumah dan berhenti berpergian.

Sementara itu di Heathrow, bandara terbesar di Inggris, pada Jumat mengatakan akan menutup sementara sebagian unit operasionalnya, mengingat wabah menyebabkan sebagian besar jadwal penerbangan lumpuh.

Warga Inggris diimbau untuk sebisa mungkin tetap berada di rumah demi menekan penyebaran virus tersebut, tetapi imbauan itu tidak melarang mereka untuk meninggalkan rumah mereka sebagaimana yang berlaku bagi warga di Italia, Spanyol, dan Prancis.

Pengurangan jam operasional kereta api akan dilakukan secara bertahap, kata Departemen Perhubungan Inggris. Layanan yang tersedia saat ini membantu para pekerja di sektor penting untuk bertugas dan memudahkan distribusi barang, termasuk di antaranya kebutuhan pokok, ke seluruh wilayah Inggris.

"Kami menerapkan langkah yang pasti untuk melindungi masyarakat, yang salah satunya dilakukan dengan mengurangi akses berpergian untuk sementara waktu, sembari memastikan para pekerja di sektor penting masih dapat bertugas guna memastikan bangsa ini bertahan," kata Menteri Perhubungan Inggris Grant Shapps, dalam suatu pernyataan pada Jumat.

Sumber: Reuters

Baca juga: Prancis, Inggris laporkan lonjakan kematian akibat COVID-19

Baca juga: 20.000 militer Inggris siaga, Ratu Elizabeth mulai cemas karena corona

Baca juga: Bayi baru lahir jadi kasus corona termuda di Inggris

Penerjemah: Genta Tenri Mawangi
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2020