Washington (ANTARA News) - Presiden AS Barack Obama, Jumat, mengatakan ia terkejut dan sedih oleh penembakan di satu kantor imigrasi di BInghamton, Negara Bagian New York, dan menewaskan 13 orang, demikian keterangan Gedung Putih.
"Michelle dan saya terkejut dan sangat sedih saat mengetahui tindakan kekerasan tanpa perasaan di Binghamton, New York, hari ini," kata Presiden AS itu --yang melanjutkan kunjungannya ke Eropa.
"Doa dan pikiran kami bersama para korban, keluarga mereka, rakyat Binghamton," kata Obama dalam satu pernyataan seperti dikutip Xinhua.
"Kami belum mengetahui semua fakta, tapi pemerintah saya secara aktif memantau situasi dan Wakil Presiden(Joe Biden, red) menghubungi Gubernur David Paterson serta pejabat lokal guna mengikuti perkembangan," katanya.
Seorang pria bersenjata yang berusia 42 tahun dari Upstate New York memasuki bangunan American Civic Association, yang memberi pelayanan bagi pendatang dan pengungsi, dan mulai menembaki orang-orang di dalamnya.
Menurut pernyataan resmi paling akhir, 13 orang, termasuk pria bersenjata tersebut yang tampaknya telah bunuh diri setelah pelakukan penembakan, dikonfirmasi tewas dalam peristiwa itu, sementara lima orang lagi dirawat di rumah sakit setempat akibat luka tembak.
Saat mendengarkan penjelasan mengenai penembakan itu, Wakil Presiden Joe Biden, yang berada di Manhattan, New York, berkata, "Sudah tiba waktunya kita memikirkan jalan ke luar dari aksi kekerasan tanpa perasaan ini."
Itu adalah peristiwa penembakan ketiga sejak akhir pekan lalu di AS.
Seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di satu rumah perawatan di Carthage, North Carolina, Ahad pagi, dan menewaskan delapan orang dan melukai tiga orang lagi.
Satu kasus lain di satu rumah di Santa Clara, California, Ahad malam, menewaskan enam orang, termasuk dua anak kecil.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009
apakah info ini benar? saya cari beritanya di antara ternyata tidak ada.
atau apakah pelakunya warga AS yang stress masalah keuangan atau masalah lainnya?
bingung ....
turut berdukacita,,,
bayangkan kalau dilihat mana ada rakyat sipil yang bisa melakukan tembakan tersebut dengan benar kalau tidak ada yang melatihnya....
sekarang di jakarta begitu banyaknya senjata rakitan dengan harga yang terjangkau beredar....