Kuala Lumpur (ANTARA News) - PM Malaysia Najib Tun Razak melakukan gebrakan pertama yang bersifat populis yakni mengijinkan kembali penerbitan dua koran oposisi "Suara Keadilan" dan "Harakah" dan membebaskan 13 tahanan ISA (internal security act).
Dalam pidato pertama kalinya setelah dilantik sebagai PM Malaysia ke-6 dan disiarkan ke seluruh negara oleh RTM (Radio Televisyen Malaysia) Jum`at malam, Najib mengumumkan pencabutan kembali larangan penerbitan Suara Keadilan milik PKR (partai keadilan rakyat) dan Harakah milik PAS (partai Islam Se-Malaysia).
Kedua koran oposisi itu dicabut ijin penerbitannya oleh kementerian dalam negeri selama tiga bulan sejak 23 Maret 2009 dengan alasan sering memutarbalikan fakta.
Putra sulung mantan PM Abdul Razak itu secara mengejutkan juga mengumumkan pembebasan 13 tahanan ISA dan akan mengkaji kembali penggunaan UU ISA yang bisa menahan orang tanpa diadili, dalam waktu dekat ini.
Sebanyak 13 tahanan ISA yang akan dibebaskan di antaranya adalah para pimpinan Hindraf (Hindu Rights Action Force) dan anggota Jemaah Islamiah (JI).
Najib mengatakan, "Saya komitmen untuk berdiri kokoh untuk menghadapi krisis ekonomi yang kini melanda seluruh dunia, termasuk negara kita. Saya akan tetap berpegang kepada iltizam untuk memenuhi kepentingan dan aspirasi setiap warga Malaysia."
"Dengan ini, saya mengajak seluruh warga untuk sama-sama melaksanakan satu transformasi besar buat negara dengan semangat `satu Malaysia` - rakyat didahulukan, pencapaian diutamakan," katanya.
Langkah pertama di hari pelantikannya sebagai PM Malaysia yang baru cukup mengejutkan karena selama ini oposisi memperkirakan kepemimpinan Najib akan mengembalikan era "kuku besi" PM Mahathir.
Oleh sebab itu, sebanyak 81 anggota parlemen Malaysia memberikan petisi kepada Yang Dipertuan Agung Malaysia Mizan Zainal Abidin, Kamis (2/4) untuk menunda pelantikan Najib sebagai PM Malaysia ke-6 hingga ada komisi independen yang menyidik tuduhan KKN dan keterlibatan pembunuhan gadis model Altantuya Shaaribu.
Ada yang menilai langkah ini merupakan strategi Najib untuk memenang Pilkada di Bukit Gantang, Bukit Selambau dan Batang Ai.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009