dampak dari pandemi ini tak hanya menghantam sisi kesehatan, melainkan juga sektor ekonomi dan moneter.Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan bahwa bidang kesehatan, sosial, dan ekonomi menjadi fokus utama di tengah penyebaran COVID-19.
"Sesuai dengan arahan Pak Presiden bahwa kami mesti fokus pada tiga hal kesehatan, social safety, dan menjaga daya beli masyarakat atau hal-hal yang friendly dengan dunia usaha," ujar Menteri Erick dalam video konferensi di Jakarta, Jumat.
Ia menyadari bahwa dampak dari pandemi ini tak hanya menghantam sisi kesehatan, melainkan juga sektor ekonomi dan moneter.
Baca juga: Erick Thohir buka rekrutmen relawan tenaga medis atasi corona
Untuk sisi kesehatan, ia mengemukakan, seluruh dana tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) BUMN tahun ini akan difokuskan untuk membantu pengadaan alat-alat kesehatan.
Kementerian BUMN, kata Erick, sudah membeli alat tes corona dari sejumlah negara. Alat tes ini diserahkan ke Kementerian Kesehatan untuk segera disalurkan pada publik.
"Ada 60 ribu (alat tes). Jadi alat tes kit ada dua macam, ada tes air liur dan ada yang darah. Kami prioritaskan yang air liur. Tes air liur akan dipergunakan untuk rumah sakit," paparnya.
Selain itu, Kementerian BUMN juga telah memproduksi lebih dari empat juta masker yang bisa diakses publik secara umum di seluruh toko obat dan lokasi jual beli alat-alat kesehatan.
Erick juga mengatakan, usaha pelayanan kesehatan yang juga dilakukan adalah dengan menyiapkan empat tower Wisma Atlet Asian Games sebagai sentra penanganan corona.
"Kementerian BUMN akan bekerja sama dengan BNPB, Satgas Penanganan Corona, Kementerian PU PR, Kementerian Kesehatan, serta pihak terkait untuk segera memaksimalkan Wisma Atlet sebagai lokasi penanganan pasien corona," ucapnya.
Ia menjelaskan masing-masing tower Wisma Atlet memiliki peruntukan yang berbeda. Tower IV akan difokuskan untuk tempat istirahat tenaga medis.
"Mereka harus dilindungi dan harus cukup istirahat karena itu kita tempatkan khusus (Tower IV)," kata Erick.
Baca juga: Erick Thohir tunjuk HIN kelola Wisma Atlet tangani COVID-19
Tower III, lanjut dia, akan menjadi lokasi posko bagi petugas Satgas yang menangani pendemi COVID-19.
"Tower VI dan VII kita akan fokuskan khusus ke pasien. Di sana akan dilengkapi ruang ICU, ruang refreshing, dan ruang rawat pasien. Pintunya ada dua dan dalam pengawasan," katanya.
Dalam pengoperasian Wisma Atlet sebagai lokasi penanganan corona, Erick menyampaikan, BUMN akan menerjunkan tenaga kesehatan yang dimiliki rumah sakit BUMN. Selain itu fasilitas dan alat kesehatan akan dilengkapi dari dana CSR BUMN.
"CSR BUMN akan dialokasikan ke sini. CSR akan membantu akan sediakan alat di sini (Wisma Atlet). Selain itu BUMN farmasi terus memproduksi kebutuhan-kebutuhan obat yang diperlukan," paparnya.
Selain Kementerian BUMN, ia menambahkan, Kementerian Kesehatan juga akan terlibat dalam menyediakan tenaga-tenaga kesehatan dan perawat.
Namun Erick mengakui tenaga pemerintah terbatas terutama terkait tenaga kesehatan. Karenanya, ia menyampaikan terima kasih kepada pihak swasta yang sejak awal menyatakan tekadnya untuk terlibat dalam penanganan pandemi corona.
"Saya ucapkan terima kasih banyak kepada pihak swasta yang sudah bersedia membantu. Kita semua berusaha bersama semaksimal mungkin sesuai dengan arahan Pak Presiden, untuk mengatasi dampak dari pandemi ini," ucapnya.
Terkait bidang ekonomi, Erick meminta bank BUMN menurunkan suku bunga bagi usaha kecil menengah (UKM) yang terimbas corona. Sektor terparah yang terdampak adalah hotel, restoran, pariwisata, dan penerbangan.
Maka itu, lanjut dia, Kementerian BUMN akan berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk segera meluncurkan kebijakan yang membantu industri yang terdampak itu.
"Tak hanya kesehatan, tapi kami juga memastikan agar sektor bisnis bisa tetap jalan. kami pastikan bank-bank BUMN turunkan suku bunga UKM," ucapnya.
Baca juga: Erick Thohir minta pimpinan BUMN perhatikan kesehatan karyawannya
Namun, Erick memberikan catatan hanya sektor usaha yang punya rekam jejak positif yang akan mendapat bantuan relaksasi dari bank.
Sementara itu untuk sektor moneter, ia memaparkan, BUMN dengan peringkat baik akan didorong untuk menerbitkan obligasi dalam rangka menambah devisa negara.
Selain itu, lanjut dia, BUMN juga akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham-saham unggulan di saat harganya turun.
"Kami dalam proses buyback saham BUMN di BEI. Kami limit di enam perusahaan dulu seperti BRI, Bank Mandiri, PT Bukit Asam, Telkom, dan Jasamarga," kata Erick.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020