rintisan wisata hortikultura di lahan milik Pemkab Temanggung ini akan ditambah dengan berbagai tanaman sayuran yang semuanya organik.

Temanggung (ANTARA) - Kelompok petani di Desa Karanggedong, Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, merintis kebun wisata hortikultura petik buah jambu.

Salah satu pengelola kebun, Nur Sodikin di Temanggung, Jumat, mengatakan wisata petik langsung yang sudah berjalan saat ini adalah untuk buah jambu biji merah.

Ke depan, katanya rintisan wisata hortikultura di lahan milik Pemkab Temanggung ini akan ditambah dengan berbagai tanaman sayuran yang semuanya organik.

Baca juga: Sejumlah objek wisata Lembang ditutup guna cegah COVID-19

Ia menyebutkan permintaan jambu merah dalam beberapa pekan terakhir ini meningkat tajam seiring adanya pemberitaan bahwa mengkonsumsi jambu merah dapat mencegah paparan Covid-19.

"Minggu lalu permintaan hingga dua ton. Selain minta dikirim, pembeli juga datang untuk memilik buah yang diinginkan. Kandungan jambu merah dapat meningkatkan imunitas tubuh sehingga dapat menangkap virus termasuk Covid-19," katanya.

Ia mengatakan pemasaran jambu merah selain lokal, adalah ke sekitar DKI Jakarta, Jateng, Jabar dan yang terbanyak ke Yogyakarta.

Sodikin menyebutkan harga jambu biji merah sebelumnya sempat anjlok, namun kini berangsur naik dari Rp500 hingga Rp1.000 per kilogram kini mencapai Rp5.000 per kilogram di tingkat petani.

Baca juga: Bunga bangkai kembali mekar di Kebun Raya Cibodas

Seorang pengunjung Pentri warga Parakan Temanggung mengatakan berdasar penelitian buah jambu merah kaya vitamin dan zat lain yang dapat meningkatkan sistem imun tubuh, makanya dia bersama sejumlah tetangga datang ke kebun buah Karanggedong untuk membelinya.

"Di kebun ini boleh memetik sendiri, kami pilih yang terbaik untuk dikonsumsi. Semoga tetap sehat," katanya.

Ia mengatakan mereka yang terpapar virus corona (Covid-19) belum ada obatnya, sehingga langkah terbaik hanya meningkatkan sistem imun tubuh dan mengkonsumsi jambu merah salah satunya.

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020