pintu masuk di kabupaten/ kota Jumat ini  juga dijaga dan diperketat.

Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan Prof HM Nurdin Abdullah bersama Kapolda Sulsel, melakukan peninjauan kepulangan peserta Itjima Dunia, di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Jumat.

Nurdin Abdullah sempat berbincang singkat dan menanyakan kondisi mereka di Gate 1 keberangkatan domestik yang didominasi peserta asal Jawa Barat.

Ia juga meminta agar pihak PT Angkasa Pura memberikan kemudahan pemulangan, demikian juga pihak maskapai penerbangan.

"Angkasa Pura bersama teman-teman airlines untuk memberikan kemudahan kepada seluruh jemaah ijtima, supaya mereka bisa kembali ke daerahnya dengan baik dan selamat," pesannya.

Untuk proses pemulangan, pemerintah berusaha keras melakukan pengelolaan pemulangan dengan baik.

Termasuk penyediaan hotel bagi peserta dari luar negeri yang berjumlah 411 orang, seraya menunggu jadwal pemulangan mereka sesuai dengan tiket masing-masing.

Baca juga: DPRD Sulsel apresiasi Pembatalan Ijtima Asia

Baca juga: Forkopimda Sulsel rancang kepulangan peserta Ijtima Zona Dunia

Baca juga: Pemkab Gowa pantau kesehatan Ijtima Asia

"Makanya ada di hotel, ada yang di asrama haji. Sebagian sudah kita kembalikan ke daerah," jelasnya.

Pintu masuk di kabupaten/ kota pada Jumat ini juga dijaga dan diperketat. Kepala daerah juga diminta melakukan hal yang sama.

"Kita cek, apakah ada yang suspect atau tidak. Intinya, mereka akan mengisolasi dulu sebelum kembali ke keluarga," katanya.

Nurdin Abdullah menjelaskan, pelarangan atau penundaan telah diminta. Kemudian bernegosiasi dengan bantuan Bupati Gowa kepada panitia penyelenggara dan akhirnya sepakat untuk ditunda.

Setelah penundaan, upaya pemerintah sekarang adalah melakukan pemulangan dengan kontrol yang baik.

"Dan sampai hari ini kita terus melakukan pemantauan, sekaligus mengelola tempat-tempat yang ditempati mereka. Saya berterima kasih ke TNI dan Polri, bagaimana jemaah dunia ini bisa terlayani dengan baik," ujarnya.

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020