Saya pingsan karena kelelahan dan beberapa minggu kerja yang intens. Saya sekarang merasa lebih baik. Saya akan pulang sekarang untuk beristirahat malam ini sehingga saya bisa kembali bekerja besok untuk melawan krisis #corona sebaik mungkin
Amsterdam (ANTARA) - Menteri yang memimpin perjuangan pemerintah Belanda melawan virus corona mengundurkan diri pada Kamis, sehari setelah pingsan karena kelelahan selama debat parlemen mengenai epidemi itu.
Menteri Perawatan Medis Bruno Bruins, 56, jatuh pingsan ke lantai di parlemen pada Rabu saat menerima pertanyaan. Dia mengatakan dia pingsan setelah berminggu-minggu bekerja keras.
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengatakan Bruins telah berhenti karena tidak mengetahui waktu yang dibutuhkannya untuk kembali sehat.
"Sifat krisis adalah sedemikian rupa sehingga menuntut seorang menteri yang dapat siap segera melakukan berbagai upaya penuh," kata Rutte saat konferensi pers yang disiarkan televisi.
Wakil Perdana Menteri Hugo de Jonge akan mengambil alih tugas Bruins sampai ada pengganti, kata pemerintah.
Belanda akan memperluas langkah-langkah jarak sosial, yang telah menyebabkan penutupan sekolah dan restoran, dengan melarang pengunjung mengunjungi fasilitas perawatan untuk orang tua, kata De Jonge pada Kamis.
Jumlah kasus corona yang dikonfirmasi di Belanda telah meningkat 409 kasus menjadi 2.460 kasus, menurut Institut Kesehatan Nasional (RIVM) pada Kamis. Korban tewas Belanda mencapai 76 orang, dengan usia antara 63 hingga 95 tahun.
Bruins telah mengindikasikan pada Rabu bahwa ia bermaksud untuk kembali bekerja.
"Saya pingsan karena kelelahan dan beberapa minggu kerja yang intens. Saya sekarang merasa lebih baik. Saya akan pulang sekarang untuk beristirahat malam ini sehingga saya bisa kembali bekerja besok untuk melawan krisis #corona sebaik mungkin," kata Bruins melalui media sosial.
Sumber: Reuters
Baca juga: Thailand laporkan 50 kasus baru, total kasus corona capai 322
Baca juga: California instruksikan 40 juta penduduknya berada di rumah
Penerjemah: Gusti Nur Cahya Aryani
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020