Jakarta, (ANTARA News) - Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Syamsulbahri membantah pihaknya mengadakan pertemuan dengan Badan Intelijen Negara (BIN), di Gedung KPU, Jakarta, Jumat siang.
Hal ini disampaikan Syamsul menanggapi informasi yang beredar bahwa KPU mengadakan pertemuan tertutup dengan BIN.
Sebelumnya, wartawan menerima informasi dari KPU bahwa akan ada pertemuan antara anggota KPU dan BIN serta perwakilan negara-negara ASEAN di ruang sidang utama Gedung KPU, Jumat, pukul 10.30 WIB.
Sebelum pertemuan, tampak meja-meja di ruang sidang telah tertata rapi dan diatasnya terdapat papan nama bertuliskan "BIN".
Sekitar pukul 11.00 WIB sejumlah tamu memasuki ruangan yang telah dipenuhi wartawan tersebut. Namun, kemudian tamu-tamu tersebut meninggalkan ruangan dengan alasan tidak mau dipublikasikan dan berpindah ke ruangan rapat lainnya untuk mengadakan pertemuan tertutup.
Sekitar setengah jam kemudian, tampak anggota KPU Syamsulbahri, Endang Sulastri, dan Andi Nurpati keluar dari ruang rapat tersebut dan memberikan keterangan pada wartawan.
Menurut Syamsul, terdapat kesalahan teknis sehingga disebutkan KPU bertemu dengan BIN dan ASEAN. Padahal, kata Syamsul pertemuan yang berlangsung adalah antara KPU dengan perwakilan negara-negara ASEAN.
"Mereka ingin mengetahui persiapan pelaksanaan pemilu 2009," katanya menjelaskan agenda pertemuan singkat tersebut didampingi Endang Sulastri, Andi Nurpati, dan Wakil Sekjen KPU Asrudi Trijono.
Sementara itu, menambahkan penjelasan Syamsulbahri, Dino Kusnadi dari Sekretariat Jenderal Departemen Luar Negeri mengatakan perwakilan dari negara-negara ASEAN tersebut enggan dipublikasikan karena khawatir dinilai turut campur dalam pelaksanaan pemilu di Indonesia.
"Teman-teman dari Asean ingin mengetahui tentang pemilu kita. Mereka hanya ingin tahu perkembangan di Indonesia... Kita harus menghormati keinginan mereka kalau mereka tidak ingin diekspose," katanya.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009