Belum ada indikasi reversal (pembalikan) secara teknikal

Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Jumat siang melemah menembus level Rp16.000 per dolar AS.

Pada pukul 11.21 WIB, rupiah bergerak melemah 125 poin atau 0,79 persen menjadi Rp16.038 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.913 per dolar AS.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat, mengatakan, pelemahan rupiah memang masih terbuka ke level tertinggi pada Juni 1998 lalu di Rp16.850 per dolar AS.

"Belum ada indikasi reversal (pembalikan) secara teknikal," ujar Ariston.

Baca juga: Presiden Jokowi: Saya minta BI terus fokus jaga nilai tukar rupiah

Sementara itu, lanjut Ariston, dari sisi fundamental terutama dari penyebaran wabah Virus Corona baru atau COVID-19 global, belum ada perubahan secara signifikan.

Sentimen positif hanya datang dari China yang melaporkan penambahan kasus nol untuk hari kedua di episentrum COVID-19 di Provinsi Hubei.

"Berita ini memberikan sentimen positif ke pasar keuangan, terutama indeks saham Asia seperti Hongkong, Shanghai, dan Korea pagi ini," kata Ariston.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat menunjukkan rupiah melemah menjadi Rp16.273 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp15.712 per dolar AS.

Baca juga: BI: Rupiah tertekan akibat turunnya aliran modal asing ke Indonesia

Baca juga: Dolar AS menguat tertinggi sejak 2017, dipicu khawatiran ekonomi jatuh

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020