Seoul (ANTARA) - Para menteri luar negeri Korea Selatan, China dan Jepang akan mengadakan konferensi video pada hari Jumat untuk membahas kerja sama mengenai pandemi virus corona, kata kementerian luar negeri di Seoul, di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang penyebaran global dan kasus-kasus impor.
Para menteri diharapkan untuk berbagi informasi tentang wabah di negara mereka dan membahas cara untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut sambil mempertahankan pertukaran ekonomi dan orang-ke-orang.
Berbagai ketegangan secara sejarah dan wilayah antara ketiga negara sering kali menaungi kerja sama diplomatik dan ekonomi mereka.
Awal bulan ini, Korea Selatan mencabut kebijakan bebas visa untuk pendatang dari Jepang sebagai langkah pembalasan.
Sebelumnya Jepang melakukan pembatasan perjalanan untuk warganya ke Korea sebagai upaya mengendalikan epidemi virus corona, COVID-19.
Kekhawatiran akan virus corona menyalakan kembali perseteruan antara negara tetangga sejak sebelum Perang Dunia Kedua .
Baik China, maupun Korea Selatan telah melihat tren penurunan penyebaran virus corona secara lokal, tetapi mereka sedang bergulat dengan meningkatnya jumlah kasus impor.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) melaporkan 87 kasus virus corona baru pada hari Jumat, sehingga total infeksi nasional menjadi 8.652.
Jumlah harian untuk infeksi baru telah cenderung menurun selama seminggu terakhir, meskipun ada sedikit kenaikan pada hari Kamis karena wabah virus corona dalam skala kecil terus muncul di seluruh negeri.
Dari kasus-kasus baru, 34 berasal dari kota Daegu yang paling parah dilanda di mana puluhan pasien di beberapa panti jompo telah dites positif terkena virus corona minggu ini, menurut data KCDC.
Sumber : Reuters
Baca juga: Prancis, Inggris laporkan lonjakan kematian akibat COVID-19
Baca juga: AS alami 10.491 kasus corona, 150 meninggal
Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020