Jakarta (ANTARA News)- Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis sore terus menguat mendekati angka Rp11.500 per dolar AS, karena pelaku pasar makin memburu mata uang Indonesia.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS naik sebesar 165 poin menjadi Rp11.515/11.535 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp11.680/11.690 per dolar.
Direktu Utama PT Financorpindo Nusa, Edwin Sinaga di Jakarta, Kamis mengatakan, para pelaku pasar secara agresif membeli rupiah, sehingga mata uang lokal itu naik tajam.
Pembelian rupiah yang cukup besar oleh pelaku pasar memicu kenaikan mata uang itu lebih tinggi dibanding kenaikan sesi sebelumnya yang hanya 140 poin, katanya.
Rupiah, menurut dia kemungkinan akan bisa menembus angka Rp11.500 per dolar AS, apabila kondisi pasar yang positif masih akan berlanjut.
"Kami optimis rupiah akan bisa menembus angka Rp11.500 per dolar sebagaimana terjadi pada pertengahan bulan lalu yang mencapai Rp11.430 per dolar," ucapnya.
Ia mengatakan, faktor utama yang mendorong rupiah menguat adalah keluarnya data ekonomi Indonesia yang semakin baik ditengah makin berat tekanan ekonomi global.
Laju inflasi Maret 2009 yang cukup stabil dengan bulan lalu menunjukkan bahwa pemerintah sangat serius mendorong pertumbuhan ekonomi semakin baik. katanya.
Selain itu, lanjut dia penerbitan obligasi pemerintah yang mendapat respon pasar juga menunjukkan bahwa masyarakat sangat peduli terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Masyarakat sangat mengharapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat tumbuh lebih baik dibanding sebelumnya apalagi dengan aktifnya sektor perbankan masuk ke Usaha Kecil dan Menengah (UKM), ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan Bank Indonesia (BI) siap masuk ke pasar untuk menjaga rupiah agar tidak terpuruk apabila ada isu negatif yang menekan mata uang itu.
Pengawasan yang ketat dari BI terhadap bank-bank asing yang bermain valuta asing juga mendorong pergerakan rupiah terhadap dolar semakin baik, ucapnya.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009