Menurut dokter olahraga sekaligus wakil ketua bidang sport science KONI Pusat, dr. Andi, olahraga dengan intensitas yang cukup sangat dianjurkan karena dapat menurunkan risiko terinfeksi virus corona.
"Jika seseorang jarang berolahraga maka risiko terinfeksinya tinggi, sedangkan jika olahraga cukup, tingkat risiko terinfeksinya rendah," ujar dr. Andi dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis.
Meski begitu, Andi mengimbau agar menghindari olahraga dengan intensitas tinggi sebab hal itu justru dapat meningkatkan risiko tertular COVID-19.
Adapun durasi ideal berolahraga, menurut Andi, yaitu cukup dengan waktu 30 menit hingga satu jam. Apabila olahraga di atas satu jam, lanjut dia, justru akan membuat daya tahan tubuh menjadi lemah dan rentan.
Terkait kondisi virus corona yang semakin mewabah, Andi juga sangat menganjurkan untuk berolahraga di dalam rumah.
"Kalau mau outdoor boleh boleh saja asalkan daerah olahraga tidak terkena wabah corona, kondisi badan sedang fit dan disarankan olahraga secara individual dengan perhatian jarak 1,5 hingga 2 meter," katanya menjelaskan.
Andi juga tidak merekomendasikan menggunakan masker saat berolahraga karena itu dapat menghambat masuknya oksigen ke dalam tubuh.
"Oksigen itu kita dapatkan saat kita menghirup udara. Ketika kita menggunakan masker justru udaranya akan terhambat masuk ke dalam paru-paru," ujarnya.
Rutin berolahraga dengan intensitas cukup dapat meningkatkan daya tahan tubuh sebab itu menjadi salah satu faktor penting melawan dan mencegah virus corona.
"Virus corona ini self-limited disease jadi dia akan sembuh sendiri dengan daya tahan tubuh kita,” kata Andi.
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2020