Moskow (ANTARA) - Rusia pada Kamis melaporkan kematian pertama terkait virus corona, yaitu pada seorang perempuan berusia 79 tahun di Moskow.
Perempuan tersebut, yang sebelumnya punya masalah kesehatan, meninggal karena pneumonia setelah dinyatakan mengidap COVID-19.
Rusia sejauh ini telah melaporkan 147 kasus infeksi corona, angka yang jauh di bawah kebanyakan negara-negara lainnya di Eropa.
Negara itu juga untuk sementara telah melarang masuk warga asing serta memberlakukan serangkaian pembatasan penerbangan.
Beberapa dokter sudah mempertanyakan kebenaran data Rusia tersebut mengingat, seperti yang mereka katakan, uji corona dilakukan secara setengah-setengah.
Namun, pemerintah mengatakan pihaknya selama ini bersikap transparan dalam menangani krisis tersebut dan bahwa data yang dimaksud itu akurat.
Pusat penanganan krisis corona di Moskow mengatakan melalui pernyataan pada Kamis bahwa perempuan manula yang meninggal itu mulai mendapatkan perawatan pekan lalu di sebuah klinik kesehatan swasta. Setelah itu, ia dipindahkan ke rumah sakit yang khusus menangani penyakit menular.
Pernyataan itu tidak menyebutkan di mana perempuan tersebut kemungkinan terkena virus namun beberapa orang dekatnya disebut-sebut sudah diidentifikasi dan saat ini berada di bawah pengamatan medis.
Menurut pernyataan, tidak ada di antara orang-orang dekat itu yang menunjukkan gejala serius virus corona.
Pernyataan menyebutkan bahwa warga Rusia berusia di atas 60 tahun sangat disarankan untuk meminimalisasi kontak dengan orang-orang lain.
Sumber: Reuters
Baca juga: Rusia bangun rumah sakit corona di Moskow
Baca juga: Cegah COVID-19, Rusia hentikan perjalanan ke Latvia, Ukraina, Moldova
Baca juga: Warga tak patuhi isolasi mandiri di Moskow terancam hukuman penjara
Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020