Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Maret 2009 sebesar 0,22 persen, inflasi tahun kalender 0,36 persen, dan inflasi tahunan (YoY) sebesar 7,92 persen.

"Inflasi pada Maret sudah di bawah 8,0 persen," kata Kepala BPS Rusman Heriawan di Jakarta, Rabu.

Rusman menegaskan, inflasi pada Maret 2009 sebesar 0,22 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 114,27.

Ia menyebutkan, dari 66 kota, sebanyak 44 kota mengalami inflasi sementara 22 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 1,67 persen dengan IHK 115,25 dan terendah di Depok sebesar 0,03 persen dengan IHK 112,92.

Sementara deflasi tertinggi di Maumere sebesar 1,37 persen dengan IHK 129,23, dan terendah di Tegal sebesar 0,03 persen dengan IHK 113,57.

Menurut BPS, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga pada kelompok barang dan jasa tertentu. "Yang menonjol adalah kenaikan harga emas perhiasan karena pada bulan Maret, kurs rupiah masih melemah. Selain itu yang juga naik harganya antara lain bawang merah karena tidak ada panen, dan harga gula pasir," katanya.

Sebelumnya, BPS mencatat pada Februari 2009 terjadi inflasi sebesar 0,21 persen, inflasi tahun kalender 0,14 persen, dan inflasi tahunan (YoY) sebesar 8,60 persen.

Sementara untuk Januari 2009, BPS mencatat adanya deflasi sebesar 0,07 persen dan inflasi year on year pada Januari 2009 sebesar 9,17 persen. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009