Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika pekan ini akan merilis akun interaktif dengan chatbot di platform aplikasi pesan WhatsApp untuk memberikan informasi seputar pandemik virus corona baru (COVID-19).
Chatbot tentang COVID-19 itu akan mengudara mulai Jumat (20/3), antara sore dan malam hari.
Chatbot atau chatterbot adalah program komputer yang dirancang untuk menyimulasikan percakapan intelektual dengan satu atau lebih banyak manusia secara teks, dan bisa juga melalui audio.
"Bekerja sama dengan Facebook, WhatsApp dan Telkom Group, membangun chatbot di WhatsApp dengan nama akun "covid19.go.id"," kata Menteri Kominfo Johnny G Plate, saat konferensi pers yang disiarkan secara streaming di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Kominfo sebar SMS broadcast tentang virus corona
Baca juga: Kominfo terapkan "work from home" mulai besok
Kominfo berjanji akan mempublikasikan nomor untuk akun tersebut secepatnya.
Lewat akun tersebut, masyarakat bisa memperoleh informasi soal virus corona dan penyakit COVID-19 lewat interaksi dengan chatbot.
Konten-konten yang dipublikasikan lewat platform tersebut berasal dari BNPB dan Kementerian Kesehatan.
Menurut Johnny, saat ini hanya dua negara yang menggunakan platform interaksi WhatsApp untuk menyebarkan informasi tentang virus corona, yaitu Indonesia dan Singapura.
Pada konferensi tersebut, pemerintah mengatakan sudah berkoordinasi dengan operator seluler agar tidak mengenakan biaya dan kuota saat mengakses situs resmi pemerintah untuk pandemik virus corona covid19.go.id, serta call center 119 dan 117.
Kominfo menetapkan nomor baru pelayanan darurat 117 bebas pulsa yang secara eksklusif digunakan BNPB.
Baca juga: Lalu lintas data internet melonjak sejak kerja dari rumah
Baca juga: Kominfo sesuaikan jadwal program beasiswa digital dan startup
SMS broadcast
Kominfo bersama operator seluler akan mulai menyebarkan SMS broadcast untuk publik berisi informasi yang berkaitan dengan virus corona.
"Mulai hari ini, Selasa (17/3) pesan SMS Broadcast sudah bisa diterima publik melalui perangkat seluler," kata Kominfo melalui keterangan pers.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Infomatika Kementerian Kominfo, Ahmad M. Ramli, dalam keterangan tersebut menyampaikan saat rapat bersama kementerian dan operator seluler pada Senin (16/3) lalu, penyelenggara seluler diminta untuk menyiapkan strategi dalam menghadapi wabah ini.
"Operator seluler diminta untuk meningkatkan kapasitasnya dan melakukan promo-promo kepada masyarakat untuk mendapatkan peningkatan kewaspadaan," kata dia.
Operator seluler memberikan layanan gratis untuk panggilan darurat seperti 112 dan 117.
Kominfo dan operator seluler juga sedang menyiapkan mekanisme untuk tracking, pelacakan, dan protokol penyebaran informasi publik melalui pesan instan.
Tracking atau pelacakan melalui layanan seluler dilakukan untuk membantu petugas kesehatan mencegah penyebaran penyakit COVID-19.
Baca juga: Informasi penutupan jalan tidak ada di situs Kominfo
Baca juga: Kominfo: Hoaks, penutupan jalan untuk semprot disinfektan
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020