Singapura (ANTARA News) - Harga minyak mentah turun di perdagangan Asia, Rabu, di tengah volatilitas pasar keuangan global dan jelang penyelenggaraan KTT ekonomi kelompok 20 negara (G-20) untuk mencari jalan keluar dari penurunan global, kata para dealer.
AFP melaporkan, kontrak berjangka utama New York, minyak mentah jenis "light sweet" untuk pengiriman Mei, turun 1,17 dolar AS menjadi 48,49 dolar AS per barel.
Minyak mentah "Brent North Sea" untuk pengiriman Mei, turun 1,13 dolar AS menjadi 48,10 dolar AS.
Para pemimpin dunia, termasuk Presiden AS Barack Obama, akan bertemu di London pada Kamis, untuk membicarakan cara menarik keluar ekonomi global dari krisis terburuk sejak Depresi Besar pada 1930-an.
"Jika anda melihat ekonomi global, anda tidak akan melihat suatu sinyal meyakinkan bahwa pasar telah berpaling dari sebelumnya," kata Jason Feer, manajer umum pasar energi Asia Pacific, Argus Media.
Bank Dunia, Selasa mengatakan, ekonomi global kemungkinan menyusut 1,7 persen pada tahun ini, merupakan penurunan pertama sejak Perang Dunia II.
Prospek tersebut "mencerminkan demikian cepatnya kondisi ekonomi dan keuangan memburuk," kata Bank Dunia.
"Fundamental sedang mendorong level harga (minyak) keluar dari level 50 dolar AS," kata Jonathan Kornafel, direktur konsultan energi Hudson Capital Energy untuk Asia, di Singapura.
Para analis lainnya mengatakan, pasar juga sedang menunggu rilis laporan mingguan cadangan energi AS pada Rabu.
Cadangan minyak mentah AS meningkat pekan lalu ke posisi tertinggi sejak 1993. (*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009