Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona Achmad Yurianto meminta masyarakat untuk tidak menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan banyak orang dan menyebabkan kerumunan untuk mencegah penyebaran virus corona jenis baru yang mengakibat COVID-19 di Tanah Air.

"Pertemuan yang mengumpulkan banyak orang yang tidak memungkinkan terjadinya pembatasan sosial, yakni berjarak minimal satu meter, maka besar kemungkinan terjadi penularan," ujar Yuri di Jakarta, Kamis.

Oleh karena itu, kata Yuri, penting untuk disadari bersama untuk tidak melaksanakan kegiatan yang mengerahkan banyak orang dan menyebabkan terjadinya kerumunan.

Yuri berharap penerapan pembatasan sosial harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Pemerintah yakin COVID-19 sudah terkendali April 2020

Baca juga: Pemerintah: 71 orang yang kontak dengan kasus 01-02 negatif COVID-19

Baca juga: Jubir pemerintah: 3 RS swasta siap total layani kasus COVID-19

Pemerintah, kata dia, menyadari sepenuhnya persoalan penyebaran virus COVID-19 karena percikan atau droplet. Maka langkah pertama yang dilakukan yakni menggunakan masker bagi siapapun yang sakit, lalu menerapkan pembatasan sosial dalam kehidupan sehari-hari. Terutama bagi masyarakat yang tidak bisa bekerja dari rumah.

Langkah pembatasan untuk mengantisipasi penyebaran virus itu perlu dilakukan karena sampai saat ini WHO belum menemukan obat untuk virus tersebut.

Dalam kesempatan itu, Yuri menyatakan pasien positif COVID-19 menjadi 309 orang, kemudian pasien sembuh menjadi 15 orang dan pasien yang meninggal sebanyak 25 orang.*

Baca juga: Pemerintah siapkan tes cepat deteksi virus corona

Baca juga: Tips isolasi mandiri COVID-19 di rumah

Baca juga: Jubir: tidak semua pemeriksaan COVID-19 harus tes swab

Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020