Jakarta (ANTARA News)- Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu pagi naik 90 poin menjadi Rp11.600/11.635 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp11.690/11.700.

Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta, mengatakan, menguatnya rupiah terhadap dolar AS, akibat masuknya Bank Indonesia (BI) ke pasar dengan melepas cadangan dolarnya.

BI khawatir rupiah akan makin terpuruk yang diperkirakan akan bisa menyentuh level Rp12.000 per dolar apabila tidak segera diantisipasi dengan cepat, katanya.

Rupiah, menurut dia cukup baik, karena pergerakannya masih berada pada kisaran antara Rp11.500 sampai Rp11.700 per dolar.

Apabila rupiah terus melemah hingga meliwati angka Rp12.000 per dolar maka kecenderungan turun akan semakin besar, ucapnya.

Karena itu, lanjut dia masuknya BI kepasar sangat membantu rupiah agar tidak terpuruk lebih jauh bahkan membaik, meski dolar AS terhadap mata uang utama Asia lainnya menguat.

"Kami optimis rupiah akan dijaga ketat oleh BI agar tidak mendekati angka batas psikologis itu," ujarnya.

Ia mengatakan, rupiah sebenarnya juga terbantu oleh dinamika pemilihan umum yang diperkirakan berjalan dengan lancar yang didukung dengan masuknya dana investor lokal yang parkir diluar.

"Karena tanpa masuknya dana lokal dari luar itu kemungkinan pertumbuhan ekonomi akan semakin melambat," ucapnya.

Menurut dia, peluang rupiah kedepan sebenarnya makin baik yang didukung dengan aktifnya pemerintah mencari dana talangan baru dari luar negeri untuk memicu pertumbuhan ekonom berjalan lebih baik.

Pemerintah juga mengharapkan sektor perbankan segera menyalurkan kreditnya lebih besar dan segera menurunkan suku bunga kredit agar nasabah siap mencari dana perbankan, ucapnya.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009