"Kami akan terus berusaha menjaga momentum pertumbuhan, kebijakan manajemen permodalan dan keuangan, serta konsolidasi sumber daya manusia," kata kata Presiden Direktur PT Lippo Karawaci Tbk, Eddy Handoko di Jakarta, Rabu.
Sebelumnya, saat penjelasan kinerja tahun 2008 Eddy mengatakan, Lippo Karawaci berhasil membukukan laba bersih Rp371 miliar tahun 2008, naik lima persen dari periode sebelumnya setelah mampu meningkatkan penjualan Rp2,6 triliun, atau naik 22 persen dari divisi properti dan non properti.
"Peningkatan penjualan di sumbang dari sektor apartemen, perumahan dan strata mall untuk properti dan hotel, rumah sakit, jasa pengelolaan mall untuk non properti selama tahun 2008," ujarnya.
Divisi Housing & Land Development memberikan kontribusi sebesar Rp1,235 miliar atau tumbuh 21 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2007 sebesar Rp1,018 miliar.
Divisi Healthcare mampu memberikan kontribusi sebesar Rp743 miliar, atau tumbuh 19 persen dibandingkan periode yang sama 2007 sebesar Rp 627 miliar.
Sedangkan divisi Hospitality & Infrastructure menghasilkan kontribusi sebanyak Rp575 miliar, atau tumbuh 29 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2007 sebesar Rp446 miliar.
"Pendapatan pada dua divisi terakhir inilah yang memberikan pondasi kuat bagi pendapatan Perseroan pada saat krisis seperti ini, karena mempunyai pendapatan yang berkesinambungan (recuring revenue)," ungkap Eddy.
Dalam upayanya untuk lebih meningkatkan kinerja dan nilai bagi pemegang saham di tengah krisis, Perseroan melakukan pengembangan divisi usaha yang terdiri dari: Housing & Land Development, Healthcare dan Hospitality & Infrastructure menjadi enam divisi usaha yaitu Urban Development, Large Scale Integrated Development, Retail Malls, Healthcare, Hotels & Hospitality dan Property & Portfolio Management.
"Latar belakang pengembangan kegiatan usaha ini dilakukan karena sesungguhnya dalam beberapa tahun terakhir ini cakupan pelayanan Perseroan bukan lagi sekadar sebagai perusahaan properti semata namun telah merambah hingga ke jasa kesehatan, hotel ataupun pengelolaan pusat perbelanjaan atau leased malls" kata Eddy. (*)
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2009