Bandung (ANTARA News) - Caleg (calon legislatif) dari kalangan artis yang baru terjun ke kancah politik berisiko tinggi untuk disetir oleh Partai Politik (Parpol) karena tidak memiliki bekal dan pengetahuan politik yang cukup.
Dosen Sosio Tekno Institut Teknologi Bandung (ITB) Dr Chairil N Siregar menyampaikan itu dalam Seminar Kuliah Komunikasi Pembangunan yang bertajuk "Fenomena Caleg Artis pada Pemilu 2009" di Bandung, Selasa.
Karena tidak memiliki bekal politik yang cukup, memungkinkan parpol yang mengusung sang artis untuk mengarahkan dan menyetir tindakan dan kebijakan sang artis di parlemen.
"Kalau artis yang sudah lama berkecimpung di dunia politik, seperti Sophan Sofyan, tidak bisa disetir oleh parpol, karena dia memiliki sikap dan idealisme sendiri. Kalau caleg artis yang masih baru (dalam dunia politik -red) kemungkinan besar akan mengikuti apa kata parpol," terang Chairil.
Meski begitu, Caleg artis memikliki peluang yang besar untuk duduk di kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Menurutnya, banyaknya caleg yang ada saat ini membuat masyarakat bingung untuk memilih wakil rakyat di DPR, karena itu kemungkinan besar mereka akan memilih artis yang wajahnya sering mereka lihat dan tonton di layar kaca.
"Mayoritas pemilih Indonesia berasal dari golongan menengah ke bawah yang memiliki banyak masalah sosial. Jadi, besar kemungkinan mereka akan memilih caleg artis dalam Pemilu 2009 sebagai hiburan," tutur Chairil lagi.
Saat ditanya apakah artis menjadi caleg hanya untuk mendongkrak popularitas, salah satu caleg artis yang menjadi pembicara dalam seminar, Teuku Firmansyah, mengatakan bahwa dirinya tidak bisa sepenuhnya menyalahkan masyarakat yang berpendapat demikian. Menurutnya, saat ini banyak artis yang dikenal karena kejelekannya, bukan kebaikannya.
Meski begitu, Teuku menghimbau kepada masyarakat agar memilih caleg berdasarkan kualitas .
"Tak peduli apapun profesinya, latar belakangnya, harus diteliti," ujar Teuku.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009