Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo memerintahkan agar pengawasan terhadap industri perikanan diperkuat seiring dengan dipermudahnya proses perizinan, seperti halnya kemudahan izin yang telah diberikan di sektor perikanan tangkap.
Presiden dalam rapat terbatas mengenai kebijakan kelautan, melalui telekonferensi dari Istana Merdeka, di Jakarta, Kamis, mengatakan kemudahan izin yang diberikan KKP harus disertai pengendalian dan pengawasan yang kuat agar tidak menjadi kontraproduktif dengan kepentingan nasional.
“Tetap kita memperhatikan pelestarian sumber daya perikanan kita, sehingga perlu juga diikuti pengendalian dan pengawasan yang baik jangan sampai diberikan izin-izin tapi tidak diawasi di lapangan sehingga dampaknya malah merugikan kepentingan nasional kita,” ujar dia.
Baca juga: Presiden Jokowi minta industri perikanan gunakan teknologi terbaru
Diketahui, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebelumnya mengeluarkan kebijakan untuk mempermudah proses perizinan kapal demi menekan angka tangkapan yang tak dilaporkan (unreported fishing).
KKP meluncurkan sistem informasi izin layanan cepat (SILAT). Dengan begitu, pelaku usaha hanya butuh waktu 1 jam dari biasanya 14 hari untuk mengurus perizinan di sektor ini.
Dalam mekanisme ini, pelaku usaha dapat mengajukan permohonan secara online dengan mengunggah seluruh berkas kelengkapan dokumen melalui e-service. Apabila berkas sudah terverifikasi, notifikasi surat perintah pembayaran akan muncul.
Baca juga: Presiden Jokowi: Masyarakat harus patuh jaga jarak demi cegah COVID-19
Selanjutnya, konfirmasi pembayaran akan masuk ke sistem secara otomatis dan pelaku usaha dapat mencetak dokumen perizinannya secara mandiri
Presiden Jokowi ingin mengetahui mengenai evaluasi dan laporan dari kemudahan perizinan yang telah diberikan tersebut.
Presiden menggarisbawahi bahwa stok ikan nasional telah meningkat. Menurut data terakhir pemerintah, stok ikan melonjak menjadi 12,5 juta ton dari 6,5 juta ton.
Jokowi ingin ketersediaan stok ikan ini dioptimalkan sehingga produksi dan ekspor perikanan tangkap meningkat. Selain itu, hal yang turut penting adalah nilai nelayan yang harus mendapat peningkatkan kesejahteraan dari banyak stok ikan nasional ini.
“Stok banyak, ekspor perikanan kita juga harus makin meningkat Stok banyak, nilai tukar nelayan juga harus meningkat artinya secara kesejahteraan nelayan kita harus semakin baik, karena itu perlu ada lompatan2 besar dalam menata ekosistem perikanan nasional kita, mulai dari hulu sampai hilir,” ujarnya.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020