Bandarlampung (ANTARA News) - Kantor Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung, Selasa sore, menerima ancaman akan dibom dari seorang laki-laki melalui operator telepon di kantor itu.

Dalam pesannya, penelepon yang belum diketahui identitasnya meminta operator telepon, Nurhayati, mengumumkan untuk segera mengosongkan Kantor Gubernur Lampung karena sebentar lagi bom akan meledak.

Mendapat pesan seperti itu, Nurhayati, mencoba menghubungkan ke protokol gubernur, namun langsung diputus oleh penelepon tersebut.

Kemudian, pihak Pemprov Lampung menghubungi Poltabes Bandarlampung, yang menurunkan tim gegana dan melakukan penyisiran untuk mencari bom yang dimaksudkan oleh si penepon.

Gubernur Lampung Syamsurya Ryacudu ketika hendak pulang, mengatakan dirinya tidak tahu soal adanya bom tersebut.

"Bom apa, saya tidak tahu itu," kata dia.

Kabid Humas di Diskominfo Lampung, Heriyansah mengatakan, teror bom tersebut tidak membuat panik pegawai.

"Memang sebagian orang ke luar ruangan, namun karena memang waktunya pulang kerja," terang dia.

Ia menjelaskan, polisi terus melakukan pemeriksaan ke sejumlah sudut kantor termasuk ruang kerja gubernur dan pejabat lainnya.

Kapoltabes Bandarlampung Kombes Syauqie Achmad mengatakan, pihaknya terus melakukan penyidikan baik siapa penelepon tersebut maupun di lokasi perkantoran Pemprov Lampung.

"Apa pun laporan akan kita respon, dan penelepon pun terus diburu jejaknya," terang dia.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009