Bojonegoro (ANTARA News) - Panitia Pengawas (Panwas) Pemilu Bojonegoro, Jawa Timur, menemukan daftar pemilih tetap (DPT) bermasalah karena mencamtumkan pemilih ganda.

Didampingi Humasnya, Alham bin Ubey, Ketua Panwas Pemilu Bojonegoro Arief Januarso, Selasa, mengatakan, dari hasil pengecekkan di Desa Njampet, Kecamatan Ngasem, ditemukan 3.265 pemilih ganda.

Demikian juga di Desa Njelu dan Mbareng, Kecamatan Ngasem, juga ditemukan pemilih ganda dengan jumlah hampir sama dengan di Desa Njampet.

Arief mengelompokkan DPT bermasalah di Bojonegoro menjadi tiga kriteria, yaitu nama ganda, pemilih yang usianya pada 9 April ini belum genap 17 tahun, serta pemilih yang tidak memiliki nomor induk kependudukan (NIK).

"Kami belum menghitung semuanya, tetapi jumlahnya banyak sekali," katanya.

Oleh karena itu, Panwas Kabupaten kemudian mengirimkan DPT di masing-masing kecamatan kepada petugas panwas di 27 kecamatan di Bojonegoro.

Pengiriman DPT tersebut, agar petugas panwas di Kecamatan melakukan pengecekkan di wilayahnya dan secepatnya melaporkan hasil temuan jika ada DPT bermasalah.

Ia mengaku, pihaknya juga ikut melakukan pengecekkan DPT untuk mencari DPT yang bermasalah melalui komputer.

"Kami terus melakukan pengecekkan dan melakukan inventarisasi daftar pemilih bermasalah dengan komputer, selain mengecek ke lapangan," katanya menjelaskan.

Ia menambahkan, untuk sementara ini diperkirakan DPT bermasalah yang paling mendominasi yakni DPT yang tidak memiliki NIK. Sesuai prosedur, lanjutnya, hasil temuan tersebut nantinya tetap akan dilaporkan ke KPU untuk revisi.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009