"Pemerintah sudah melakukan upaya perubahan APBN kita untuk tahun 2020 dan mempermudah juga realisasi-realisasinya dan melakukan juga fleksibilitas dalam menghadapi situasi-situasi yang berubah secara tiba-tiba," kata dia, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Puan Maharani apresiasi upaya masyarakat tanggulangi COVID-19
Dalam rencana APBN perubahan tersebut, kata dia, pemerintah akan memperbesar anggaran di bidang kesehatan masyarakat menyangkut penyebaran COVID-19 secara global yang berpengaruh di nasional.
Selain itu, dampak dari COVID-19 juga berpengaruh pada penurunan harga minyak dunia dan nilai tukar dengan semakin menguatnya dolar AS terhadap rupiah hingga mencapai Rp16.002 pada Kamis pagi.
Baca juga: Puan Maharani: Pemerintah agar percepat upaya penanggulangan COVID-19
"Pertama, menjaga kesehatan masyarakat, jadi biaya-biaya untuk kesehatan ini diperbesar. Yang kedua, menjaga ekonomi masyarakat supaya masyarakat bisa tetap hidup, perusahan-perusahaan tidak gulung tikar, tidak ambruk. Itu kebijakan kita," jelasnya.
Sementara itu, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, akan berdiskusi dengan DPR mengenai beberapa perubahan asumsi ekonomi makro dalam APBN 2020.
Baca juga: Puan imbau masyarakat bersatu hadapi COVID-19
"Kami berkomunikasi dengan DPR, mulai dari pimpinan, badan anggaran dan Komisi XI, meski tidak secara in-person karena kita sedang mengurangi pertemuan fisik," kata dia, dalam jumpa pers melalui telekonferensi di Jakarta, Rabu (18/3).
Rencana perubahan APBN 2020 itu didasarkan pada beberapa peralihan situasi yang mempengaruhi perekonomian, yakni dampak penyebaran COVID-19, penurunan harga minyak dan gejolak nilai tukar.
Baca juga: Anggota DPR: "lockdown" langkah tekan penyebaran COVID-19
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020