Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo meminta penerapan protokol kesehatan yang sederhana bagi masyarakat yang ingin memeriksakan diri karena diduga terpapar virus Corona jenis baru (COVID-19) ke rumah sakit.

"Penyiapan protokol kesehatan yang alurnya jelas, sederhana dan mudah dipahami. Ini penting sekali," kata Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Kamis.

Presiden Joko Widodo menyampaikan hal itu dalam rapat terbatas dengan topik "Laporan Tim Gugus Tugas COVID-19" yang dilangsungkan melalui "video conference" bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin, para menteri kabinet Indonesia Maju, kepala lembaga terkait dan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo.

"Terkait dengan hasil rapid test ini, apakah dengan karantina mandiri (self isolation) ataupun memerlukan layanan rumah sakit, protokol kesehatannya dijelaskan," kata Presiden.

Baca juga: Presiden Jokowi: Masyarakat harus patuh jaga jarak demi cegah COVID-19

Baca juga: Jokowi evaluasi penyelenggaraan acara keagamaan yang libatkan massa

Rapid test adalah tes cepat COVID-10 dengan cakupan lebih besar untuk deteksi dini atau kemungkinan indikasi awal seorang terpapar COVID-19.

Selama ini tes dilakukan Kemenkes menggunakan Polymerase chain reaction (PCR) dan genome sequencing yang membutuhkan waktu sekitar tiga hari.

"Siapkan rencana contingency kesiapan layanan rumah sakit. Baik rumah sakit rujukan yang sudah ditetapkan, juga mobilisasi rumah sakit yang lain milik BUMN, TNI/Polri, rumah sakit swasta dan juga rumah sakit darurat apabila diperlukan," kata Presiden.

Bila diperlukan bisa memanfaatkan Wisma Atlet di kemayoran berkapasitas sekitar 15.000 orang.

"Dan hotel BUMN yang juga bisa dipakai. Kemudian juga rencana kontijensi ini harus kita siapkan sampai ke daerah termasuk percepatan pembangunan rumah sakit di Pulau Galang di Kepulauan Riau," kata Presiden.

Baca juga: Presiden: Wisma Atlet dan hotel BUMN dapat digunakan tangani COVID-19

Baca juga: Presiden Jokowi perintahkan segera lakukan rapid test COVID-19


Protokol di laman

Berdasarkan laman pemerintah https://www.covid19.go.id/ protokol yang disampaikan hanyalah: Jika Anda merasa tidak sehat, demam, lelah dan batuk kering, istirahatlah yang cukup di rumah dan cukup minum. Bila keluhan berlanjut, atau disertai dengan kesulitan bernapas (sesak atau napas cepat), segera berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan.

Jaga jarak setidaknya 1 meter dari anggota rumah tangga lainnya. Pada saat berobat ke fasilitas layanan kesehatan gunakan masker. Apabila tidak memiliki masker, ikuti etika batuk/bersin yang benar dengan menutup mulut dan hidung dengan siku terlipat atau tisu yang langsung dibuang ke tempat sampah tertutup.

Tenaga kesehatan (nakes) di fasyankes akan melakukan screening suspect. Jika memenuhi kriteria suspect COVID-19, Anda akan dirujuk ke salah satu rumah sakit (RS) rujukan yang siap menangani COVID-19.

Jika tidak memenuhi kriteria suspect, Anda akan dirawat inap atau rawat jalan tergantung diagnosa dan keputusan dokter. Jika Anda Sehat, namun jika dalam 14 hari terakhir Anda melakukan perjalanan ke negara terjangkit COVID-19 atau merasa pernah kontak dengan penderita segera Hubungi Hotline Center Corona 119 ext 9.

Baca juga: Presiden Jokowi janjikan insentif khusus UMKM, redam dampak COVID-19

Baca juga: Presiden minta perlindungan maksimal bagi tenaga medis


Angka COVID-19 dunia

Hingga Rabu (18/3), Indonesia memiliki 227 kasus COVID-19 positif dengan 19 orang meninggal dunia dan tercatat sembuh 11 orang. Artinya rasio kematian pasien COVID-19 sebesar 8,4 persen.

Pasien positif COVID-19 tersebut tersebar di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Lampung, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Kalimantan Barat, Bali, Yogyakarta.

Hingga Kamis pagi ini, terkonfirmasi di dunia ada 219.238 orang yang terinfeksi virus Corona dengan 8.967 kematian dan 85.742 orang yang dinyatakan sembuh. Kasus di China mencapai 80.928 kasus, di Italia 35.713 kasus, di Iran 17.361 kasus, di Spanyol 14.769, di Jerman 12.327 kasus.

Jumlah kematian tertinggi terjadi di China yaitu 3.245 kematian disusul Italia sebanyak 2.978 kasus, dan Iran sebanyak 1.135 orang, Spanyol 638 orang. Saat ini sudah ada sekitar 123 negara yang mengonfirmasi kasus positif COVID-19 di negaranya.*

Baca juga: Hoaks, satu lagi menteri positif terinfeksi COVID-19

Baca juga: Hoaks, Jokowi berlakukan karantina parsial di 10 wilayah

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020