Tangerang, (ANTARA News) - Ketua Komnas Perlindungan Anak, Seto Mulyadi mengatakan, anak-anak yang bermukim di lokasi bencana lebih agresif karena mereka merasakan langsung dampak dari peristiwa tersebut.

"Anak-anak di lokasi bencana karena langsung merasakan, maka tindakannya lebih agresif dibandingkan dengan anak lainnya," katanya di Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten, Selasa.

Ia mengatakan hal tersebut usai memberikan aneka permainan untuk menghibur puluhan anak-anak korban bencana Situ Gintung, Ciputat di Posko Muhammadiah.

Dia mengatakan, orang tua harus lebih peduli terhadap kondisi anak di lokasi bencana karena tindakan mereka lebih emosional dan kadang suka marah serta bertindak yang aneh.

Bahkan anak-anak korban Situ Gintung enggan sekolah karena melihat kejadian itu dan ada pula di antara rekan mereka yang meninggal diterjang air bah akibat jebolnya tanggul Situ Gintung menerjang ratusan rumah penduduk dan 98 warga meninggal dunia.

Menurut dia, para orang tua jangan menumpahkan kemarahan akibat emosi bencana kepada anak-anak mereka, karena anak tidak cukup untuk menahan derita tersebut.

Dia memberikan ibarat bahwa anak yang kena bencana seperti luka yang harus diobati, jika tidak akan bertambah parah dan bahkan emosi akan meluap serta sulit untuk dikendalikan.

Komnas Perlindungan Anak, katanya sangat peduli terhadap anak-anak yang terkena bencana sehingga menjalin kerja sama dengan Himpunan Psikologi Indonesia untuk memberikan konseling.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009