Tekanan untuk rupiah kemungkinan masih bisa berlanjut hari ini, meskipun BI memberikan stimulus

Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi masih tertekan jelang pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia siang nanti.

Pada pukul 09.56 WIB, rupiah bergerak melemah 92 poin atau 0,61 persen menjadi Rp15.315 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.223 per dolar AS.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis, mengatakan pasar masih mengantisipasi perlambatan ekonomi karena pandemi Virus Corona baru atau COVID-19.

"Tekanan untuk rupiah kemungkinan masih bisa berlanjut hari ini, meskipun BI memberikan stimulus," ujar Ariston.

Pagi ini, sejumlah bank sentral negara yang terdampak COVID-19 berkomitmen meluncurkan program stimulus tambahan seperti Bank Sentral Jepang Bank of Japan (BoJ) dan European Central Bank (ECB).

ECB akan meluncurkan program pembelian aset atau obligasi sebesar 750 miliar euro. Sementara BoJ berniat memperbesar stimulus yang sekarang sedang berjalan.

Tapi, tidak semua aset berisiko bergerak positif pagi ini. Hanya Indeks Nikkei yang terlihat positif. Indeks saham Asia lain seperti Hong Kong, China, dan Korea masih negatif
pagi ini.

Baca juga: Saham Tokyo dibuka menguat, terangkat program pembelian aset ECB

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp15.250 per dolar AS hingga Rp15.500 per dolar AS.

Baca juga: Bursa saham Hong Kong dibuka 0,32 persen lebih rendah

Baca juga: Saham China menuju penurunan hari ketujuh berturut-turut

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020