Mereka dirawat diduga karena keracunan setelah mengonsumsi nasi bungkus yang dibagikan saat kampanye.
Salah seorang korban, Fitria (25), warga Desa Bagorejo, Senin, mengaku masih pusing, mual, dan diare.
"Kepala saya pusing dan mual, setelah makan nasi bungkus," kata Fitria.
Menurut dia, nasi bungkus yang dimakannya berisi nasi, ayam, mie dan sambal goreng, sehingga tanpa pikir panjang ia makan nasi bungkus yang disediakan panitia.
"Saya tidak tahu, tiba-tiba kepala saya pusing dan hari ini masih belum bisa bergerak banyak, karena pusing," katanya menerangkan.
Dokter Puskesmas Gumukmas, dr. Herlina Hadi, menyatakan belum bisa memastikan penyebab keracunan yang diderita belasan warga.
"Saya masih belum tahu penyebab dugaan keracunan itu, sisa makanan akan diperiksa di laboratorium Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember untuk diteliti," katanya mengungkapkan.
Sampai hari ini, 18 pasien terdiri dari tiga orang dewasa dan 15 anak-anak masih dirawat di Puskesmas.
"Kondisinya sudah agak membaik, dan dalam waktu dekat diperbolehkan pulang," katanya menerangkan.
Secara terpisah, Sekretaris DPD PKS Jember, Sudiyanto, menuturkan, partainya sudah memberikan pertolongan kepada warga yang diduga keracunan, setelah makan nasi bungkus dalam acara kampanye PKS.
"Data yang ada di PKS jumlah peserta kampanye yang diduga keracunan sebanyak 19 orang," kata Sudiyanto.
Menurut dia, PKS masih menelusuri penyebab mual dan pusing yang diderita warga yang hadir dalam kampanye PKS kemarin.
"Saya masih belum mengetahui penyebab sakit yang diderita belasan warga, apakah keracunan karena makanan yang disuguhkan panitia atau makanan lain," katanya menerangkan.
Ia menjelaskan, jumlah nasi bungkus yang dibagikan kepada peserta kampanye sebanyak 3.000 nasi bungkus, namun hanya belasan warga yang mengalami pusing dan mual setelah makan nasi bungkus.
Menurut dia, pada Senin sore beberapa warga yang diduga keracunan itu kondisinya sudah membaik dan diperbolehkan pulang serta hanya menjalani rawat jalan.
"PKS akan memantau terus perkembangan kesehatan belasan warga yang diduga mengalami keracunan, dan seluruh biaya perawatan di Puskesmas akan ditanggung PKS," katanya menambahkan.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009