"Prospek 2009 masih penuh dengan ketidakpastian, jadi rencana disusun dengan konservatif," kata Direktur Utama PT Indosat Tbk., Johnny Swandi Sjam, di Jakarta, Senin.
Belanja modal senilai 600 juta dolar AS akan digunakan untuk membangun aset tetap yang mendukung ketiga lini bisnis perusahaan itu yakni seluler, data tetap, dan telepon tetap.
Perseroan menyusun rencana yang konservatif menghadapi gejolak krisis finansial global sejalan dengan kebijakan perusahaan yang menerapkan prinsip kehati-hatian.
"Tidak hanya kami yang terdampak tetapi juga industri secara keseluruhan dan juga ekonomi secara umumnya," katanya.
Meski begitu, pihaknya menyatakan akan tetap fleksibel dalam kaitannya untuk meningkatkan belanja modal sesuai dengan kondisi bisnis yang berkembang dan mungkin terjadi.
"Kami tetap optimistis namun berhati-hati," katanya. Menurut dia, Indosat saat ini memiliki sarana yang cukup sebagai pendukung untuk mengatasi berbagai macam tantangan.
Apalagi, penyedia jasa layanan seluler itu telah memiliki posisi yang strategis di pasar telekomunikasi sekaligus mempunyai merek yang kuat di Indonesia.
Pihaknya menyatakan akan tetap menjalankan strategi yang kuat dan seimbang antara pengelolaan keuangan dan rencana penanaman modal untuk mengembangkan bisnis.
"Didasari atas prinsip ini kami berharap dapat memenuhi komitmen kami untuk menyediakan layanan terbaik bagi para pelanggan dan memberikan nilai terbaik bagi para pemegang saham," katanya.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009