Jakarta (ANTARA News) - Rudy William Keltjes siap mengembalikan nama besar PSMS Medan setelah melakukan debutnya secara mulus sebagai pelatih PSMS Medan.

Bergabung pada 23 Maret lalu, Rudy, yang menggantikan Liestiadi, kini menjadi asisten pelatih dan langsung menangani Elie Aiboy dan kawan-kawan. Hasilnya tak mengecewakan. PSMS mengalahkan Deltras Sidoarjo 3-1 di laga lanjutan Liga Super, pada Sabtu (28/3).

Sukses itu diharapkan berlanjut sehingga PSMS bisa bertahan di Liga Super.

Tak hanya itu. PSMS juga ingin meraih sukses di ajang Copa Dji Sam Soe Indonesia 2008/2009. PSMS telah lolos ke babak Delapan Besar dengan menyingkirkan Persiba Bantul. Mereka berharap bisa konsisten menembus Empat Besar Copa Dji Sam Soe Indonesia 2008/2009.

"Saya mengajak semua pihak di PSMS untuk membuang berbagai perbedaan pendapat. Sekarang tugas kami mengembalikan nama besar PSMS. Satu-satunya cara adalah membawa PSMS keluar dari ancaman degradasi, berprestasi, dan disegani," kata Rudy Keltjes, yang dihubungi wartawan, Senin (30/3).

Rudy optimistis PSMS mampu menjawab tantangan itu. Apalagi, kualitas skuad `Ayam Kinantan" tak diragukan. Menurutnya, PSMS memiliki peluang kembali ke tataran elit di Liga Super maupun Copa Dji Sam Soe Indonesia.

"Yang pasti, ini bukan tim degradasi. Untuk itu, kami terus berkonsentrasi membenahi kinerja tim. Kami juga harus bisa meningkatkan disiplin pemain. Masalah disiplin menjadi nomor satu untuk membangun sebuah kerangka tim yang kuat. Dan itu telah saya tegaskan kepada seluruh pemain," katanya.

Disinggung sola kelemahan PSMS saat ini, Rudy menilai tim ini kurang memiliki motivasi untuk menang. Selain itu, kesenjangan jarak antara kualitas tim utama dan cadangan juga menjadi persoalan. Kendati sudah tidak mungkin menambah pemain lagi, Rudy tetap yakin PSMS bakal bangkit.

"Yang pasti, saya harus memaksimalkan pemain yang ada. Saya yakin dengan memberikan motivasi untuk menang kepada para pemain, tim ini bakal tampil beda. Saya juga terus tekankan kepada mereka agar selalu percaya diri," katanya.

***4***

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009