Bandung (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia (RI) Tito Karnavian menyampaikan apresiasi terhadap langkah antisipasi yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) dalam menangani pandemi COVID-19 melalui Jabar Command Center (JCC).

"Dari paparan command center yang ada, saya terus terang kasih apresiasi tinggi. Saya lihat command center sudah terbentuk. (Ini) command center yang tetap ada sumber daya manusia, pembagian tugas, ada peta, ada aplikasi yang bisa diunduh, bahkan ada sistem yang meng-connect ke 50.000 RW,” ucap Tito dalam konferensi pers penanganan COVID-19 di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu.

Baca juga: Cegah COVID-19, Mendagri sarankan warga banyak makan sayur dan buah

Baca juga: Mendagri: Tujuh hal harus dipertimbangkan untuk "lockdown" wilayah

Baca juga: Mendagri: Status darurat daerah harus dikonsultasikan ke pusat

Menurut Tito, command center dengan fasilitas lengkap akan mampu menyosialisasikan COVID-19, social distancing, hingga tata cara memelihara kesehatan tubuh kepada masyarakat luas secara efektif dan optimal.

Dalam agendanya meninjau langsung JCC yang ada di kawasan Gedung Sate itu, Tito pun berharap agar daerah lain dapat meniru command center milik Pemprov Jabar tersebut.

“Saya berharap kepala daerah lain bisa bikin command center sendiri. Bisa meniru Jabar, (command center) ini sudah bagus,” katanya.

Selain JCC, Tito pun mengapresiasi inisiatif Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang aktif merumuskan langkah-langkah proaktif untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.

Ridwan Kamil, kata Tito, juga telah membentuk organisasi penanggulangan COVID-19 yang melibatkan lintas sektoral sebagai langkah edukasi, deteksi, hingga mitigasi.

“Saya juga kasih apresiasi sama gubernur (Ridwan Kamil), sudah antisipasi sejak awal, persiapan kalau COVID (COVID-19) masuk Jabar. Kemudian edukasi, mitigasi, dan terjadinya lonjakan secara eksponensial,” ujar Tito.

“Untuk organisasi sudah dibentuk dalam rangka penanggulangan COVID. Jadi selain leadership, ada tim yang melakukan deteksi dan surveillance atau tracing dan penanganan mereka yang diduga atau ODP maupun PDP. Apresiasi apalagi ini sudah lintas sektoral. Hal penting yang dapat ditiru daerah lain, jangan telat untuk membuat tim,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil melaporkan bahwa pihaknya telah melakukan proaktif tes kepada 230 orang sampel dengan hasil satu di antaranya positif COVID-19 meski tidak menunjukkan gejala terjangkit virus SARS-CoV-2 itu.

“Kami sampaikan tes proaktif dari 230 (orang), satu positif dan sekarang dirawat di RSHS. Padahal orang tersebut terlihat sehat dan tidak bergejala,” ucap Kang Emil.

“Ini menandakan kita harus waspadai, tidak menunggu mereka bergejala baru mereka periksa. Alhamdulillah keputusan tes proaktif diapresiasi menteri,” katanya.

Dalam upaya pencegahan COVID-19 di Jabar, JCC sendiri merupakan markas Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat (PIKOBAR). Adapun warga bisa mengakses informasi berkaitan dengan COVID-19 hingga peta persebarannya melalui situsweb pikobar.jabar.go.id.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2020