Seorang pelaku lainnya masih buron

Jakarta (ANTARA) - Polisi mengungkapkan kasus pembunuhan seorang pengamen jalanan di depan Rumah Sakit Haji, Jakarta Timur, Kamis (14/3), dipicu pertikaian uang.

"Korban tewas dengan luka tusuk di perut," kata Kapolrestro Jakarta Timur Kombes Pol Arie Ardian di Jakarta, Rabu.

Korban atas nama Muhammad Hardiansyah diketahui berprofesi sebagai pengamen jalanan yang biasa berkeliling di sekitar Jalan Raya Pondok Gede, Makasar, Jakarta Timur.

Peristiwa itu bermula saat korban bersama pelaku yang bernama Feggy Sefrianda (26) dan Ranai mengamen bersama.

Baca juga: Pengamen tewas akibat tenggelam di Kali Sunter Jakarta Utara

Baca juga: Polisi tangkap sejumlah pemuda, sita ratusan miras di warung jamu di Kalideres

"Hasil mengamennya mereka sepakat untuk beli minuman," kata Arie.

Namun saat patungan uang, kata Arie, korban tidak menyerahkan uangnya.

"Pada saat itu tersangka mengeluarkan uang sebesar Rp30 ribu, tetapi korban tidak mengeluarkan uang. Sehingga tersangka menegur korban," ujarnya.

Teguran itu berujung pada pertikaian yang memakan korban.

"Tersangka meminjam pisau ke pedagang pecel lele yang ada di sekitar lokasi. Lalu ditusuk ke korban hingga meninggal dunia," ujar Arie.

Tersangka berhasil ditangkap di salah satu SPBU dekat lokasi, beberapa jam setelah kejadian. Sementara Ranai hingga saat ini masih buron.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020